Kirab Apem Formasi 1-4-4-2 di Grahadi, Wagub Emil: Jemput Kemenangan

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 12 Apr 2021 10:35 WIB

Kirab Apem Formasi 1-4-4-2 di Grahadi, Wagub Emil: Jemput Kemenangan

i

Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak menyerahkan unduhan dari gunungan apem dalam tradisi megengan di Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Foto : Kominfo Jatim)

BACASAJA.ID - Megengan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tak hanya dilakukan masyarakat. Pemprov Jatim pun ikut melestarikan budaya ini.

Menariknya, megengan yang digelar di Gedung Negara Grahadi ini dengan kirab apem menggunakan formasi 1-4-4-2 sesuai tahun hijriyah.

Baca Juga: Deni Wicaksono: Pemprov Harus Kawal Sengketa 13 Pulau Antara Trenggalek dan Tulungagung

Kirab dilakukan gabungan ASN bersama TNI dan Polri sebanyak 11 orang. Acara pembuka dalam perayaan megengan itu disaksikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Khofifah yang masih menangani pasca bencana gempa bumi di wilayah Lumajang.

"Tadi kita menyaksikan kirab apem yang membentuk formasi 1-4-4-2. Jumlahnya pas ini 11 seperti tim sepak bola. Satu kiper, penyerang dua, beck nya empat, tengahnya empat. Insyaallah ini formasi menang untuk menjemput hari kemenangan pada Idul Fitri nanti dan semoga menuju selesainya pandemi dalam waktu yang tidak lama lagi," kata Emil, Minggu (11/4/2021) malam.

Emil menjelaskan, megengan adalah hasil dari akulturasi budaya lokal dan budaya Islam yang masih terjaga sampai sekarang.

Baca Juga: Tim Pemprov Jatim Respon Cepat Laporan Rusaknya Sejumlah Infrastruktur di Kabupaten Trenggalek

"Salah satu Wali Songo yang menggunakan pendekatan budaya lokal sebagai media dakwah adalah Sunan Kalijogo. Beliau yang mengenalkan tradisi megengan sebagai ritual mapak atau menjemput awal bulan puasa dengan memperbanyak sedekah dan saling memberi," ungkap Emil dikutip dari laman resmi Kominfo Jatim.

Ia berharap tradisi megengan menjadi sebuah motivasi membangun solidaritas, keikhlasan, kebersamaan, serta memperkuat iman dan taqwa.

"Mari kita jadikan sedekah sebagai sarana saling membantu karena ada yang kurang beruntung dalam situasi pandemi. PHK, penurunan daya beli, Insyaallah bisa kita hadapi dan kurangi dengan zakat infaq dan shodaqoh," jelasnya.

Baca Juga: Gubernur Jatim Gelontorkan Beasiswa Santri Unggulan hingga Rp31,3 Miliar, Ini Rinciannya

Wagub menambahkan, dalam tradisi megengan juga dilakukan ziarah kubur. Artinya, kata dia, bulan puasa juga mengingatkan akan kematian. "Bagaimana kita berlomba-lomba untuk bisa menabung pahala sebagai investasi akhirat. Kita berpuasa untuk menahan nafsu makan dan lainnya dalam kehidupan sehari-hari yang dikendalikan agar tidak terjerumus dalam kenistaan," tuturnya.

Ia juga menegaskan jika Ramadhan kali ini sama dengan tahun lalu, yakni masih di masa pandemi. "Tapi Alhamdulillah tahun ini kita masih bisa tarawih karena sudah ada protokol kesehatan uang bisa diterapkan. Masker, sanitizer dan lainnya sudah lebih tersedia hari ini. Maka dengan tetap mengindahkan bahkan mematuhi setinggi-tingginya protokol kesehatan, Insyaallah kita bisa meningkatkan ibadah kita di bulan Ramadhan 1442 Hijriyah kali ini," pungkasnya. (*)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU