BACASAJA.ID - Anggota DPR RI Prof Zainuddin Maliki mengapresiasi upaya literasi yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik. Apalagi, saat ini budaya literasi masyarakat Indonesia sangat rendah.
Dia menyatakan, minat baca masyarakat sangat rendah. Bahkan, Indonesia berada di sepuluh kelompok terendah dalam soal literasi dan minat baca.
Baca Juga: Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik
“Saya harus katakan prihatin dengan tingkat kesadaran literasi, minat baca anak kita kelompok 10 terendah. Kami masih bermimpi 10 terbaik soal literasi,” ujar Prof Zainuddin saat menghadiri launching 11 buku karya siswa SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Minggu (18/4/2021).
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengapresiasi langkah SD Mugeb dalam membudayakan literasi ke siswa dan guru. Salah satu upayanya adalah mengubah perpustakaan menjadi nyaman.
Menurut dia, tak hanya mampu berkomunikasi secara lisan, namun sambungnya bangsa maju adalah yang mampu berkomunikasi dengan tulisan atau buku serta karya literatur.
“Nah, ini juga kami apresiasi anak SD tapi sudah bisa membuat buku. Tradisi literasi memang harus ditumbuhkan sejak dini. Saya harap terus difasilitasi sekolah. Bangsa maju adalah yang mampu berkomunikasi lewat buku dan tulisan,” pungkasnya. (TBK)
Sebelumnya, sebanyak 11 buku karya siswa dan guru SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Minggu (18/4/2021), dilaunching bertepatan dengan Milad ke-26 sekolah yang berjuluk SD Mugeb Gresik ini.
Dalam launching kali ini dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Anggota DPR RI Prof Zainuddin Maliki, Ketua PDM Taufiqullah Achmadi.
Hadir pula secara virtual, Ketua PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir serta Ketua PW Muhammadiyah Saad Ibrahim.
Kepala SD Mugeb M Noor Qomari mengatakan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, namun pihaknya terus bersemangat membangkitkan budaya literasi. Terbukti, dalam enam bulan sudah ada 11 buku yang dicetak.
Baca Juga: Bunuh Diri dengan Loncat dari Lantai 30 Icon Apartement Gresik, ART ini Tulis Pesan Sedih ke Mamanya
“Ini salah satu upaya sekolah agar kompetensi siswa terasah, salah satunya literasi. Ke depan ada 35 buku lagi,” katanya.
Pria yang akrab disapa Ari ini berkata, berliterasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah lulus dari SD Mugeb. Maka dari itu, berliterasi harus menjadi budaya di lingkungan sekolah.
Dirinya menerangkan buku karya siswa kemudian menjadi koleksi perpustakaan. Selain itu, dia terus mendorong siswa lain agar bisa membuat buku. Bahkan, targetnya kedepan ada 35 karya buku karya.
“Untuk sementara buku karya siswa dan guru ini dijadikan koleksi perpustakaan sekolah, menjadi bacaan siswa lainnya. Ini bentuk apresiasi kami kepada anak-anak kami,” terang Ari.
Ari menambahkan, selain membuat buku sebagai bentuk peningkatan budaya literasi, pihaknya juga mengubah perpustakaan menjadi salah satu tempat yang nyaman untuk anak-anak.
Baca Juga: Gerak Cepat! Bupati Gresik Gus Yani Berhasil Bentuk Koperasi Merah Putih di 223 Desa
Perpustakaan yang diberinama Al-Hikmah ini dilengkapi dengan fasilitas memadai diantaranya ruang yang nyaman, instagramable serta lengkap koleksinya.
“Selain leunching buku, hari ini tepat milad ke-26 kami juga melaunching perpustakaan ramah anak ini,” ungkapnya.
Diucapkan Ari, ke depan dirinya juga bakal memperluas arena perpustakaan sekolah. Bahkan, dia juga bakal mengembangkan perpustakaan digital yang bisa diakses secara daring oleh siswa.
“Ke depan kami juga akan kembangkan perpustakaan digital serta akan kami perluas areanya hingga ke taman depan, ini akan kami pugar jadi tempat membaca anak-anak di luar ruangan,” tambahnya. (TBK)
Editor : Redaksi