BACASAJA.ID -Sentra Ikan Bulan (SIB) Surabaya yang sudah memiliki konsep baru dengan menawarkan ikan hias masih sepi pengunjung.
Awalnya SIB ini dibangun sebagai tempat berdagang para penjual hasil laut. Mulai dari ikan asap, ikan kering sampai kerupuk ikan.
Baca Juga: Buntut Kericuhan PPKM Darurat, Polisi Tambah Personel di Kawasan Bulak Banteng Surabaya
Pemkot Surabaya kemudian membangun semacam foodcourt di lantai dua pasar. Namun tetap saja sepi.
Koordinator Perkumpulan Pedagang Grosir Ikan Hias (PPGIH) Gunungsari Suryanto mengaku sudah satu bulan berjualan ikan hias di SIB. Menurutnya menjual ikan hias di SIB tidak secepat di Pasar Ikan Hias Gunung Sari. Banyak masyarakat yang belum tahu keberadaan mereka. Alhasil pedagang masih merasakan kerugian.
“Tapi kalau dilihat dari jumlah pengunjung meningkat. Minggu pertama 10 persen, kemudian 20 persen. Tapi ya masih belum bisa untung,” ujarnya, saat ditemui di SIB, Senin (19/4/2021).
Meski begitu Suryanto masih optimis SIB bisa ramai karena ikan hias. Sebab, selama ini pasar ikan hias hanya terpusat di Gunung Sari. "Mungkin, jika taman Surabaya dibuka SIB bisa ramai. Terutama di saat weekend," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Yuniarto Herlambang mengatakan berbagai upaya telah dilakukannya. Sejak satu bulan lalu, pihaknya membuat sebuah gebrakan baru. Yakni memanggil para pedagang ikan hias untuk berjualan di SIB.
Baca Juga: SIB Jadi Pasar Ikan Hias, Anggota DPRD: Kurang Promosi
Pedagang itu berasal dari Perkumpulan Pedagang Grosir Ikan Hias (PPGIH). Awalnya komunitas itu berasal dari pedagang ikan hias di Pasar Ikan Hias Gunung Sari.
"Mereka hanya berjualan pada hari Rabu dan Sabtu di Gunung Sari. Di hari lain tidak berjualan grosiran," terang Herlambang saat dikomfirmasi.
Herlambang berharap, komunitas itu bisa meramaikan SIB yang sembilan tahun sepi pengunjung itu. Ia mengatakan berbagai fasilitas digunakan untuk menunjang komunitas tersebut. Seperti pembebasan biaya sewa. Serta memberikan fasilitas listrik dan air gratis.
“Tapi ini sementara saja. Kalau sudah ramai baru kita tarik sewa,” ujarnya.
Baca Juga: Sentra Ikan Bulak Disulap Jadi Pasar Ikan Hias Surabaya
Tempat yang digunakan dulunya merupakan area pedagang menjual ikan asap. Namun tempat itu ditinggal para pedagang. Alhasil DKPP harus memutar otak agar SIB bisa ramai. Herlambang akan melihat perkembangan SIB setelah pedagang pasar ikan hias masuk. Bila ramai, ia akan menambah lagi slot stan untuk pedagang ikan hias.
Sampai kemarin baru 32 stan yang dipinjamkan kepada para pedagang ikan hias. Disinggung, soal stan pedagang akan diberikan tambahan fasilitas, Herlambang belum bisa menjawab. Sebab pengelolaan SIB sendiri masih merugi.
“Kami tidak punya uang. Yang penting sekarang ramai dulu. Jika lantai satu ramai. Harapannya foodcourt di atas ikut ramai,” tandasnya. (byta)
Editor : Redaksi