Vaksin Merah Putih UNAIR Masuk Tahap Pra Klinis, Siap Pakai 2022

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 19 Apr 2021 18:30 WIB

Vaksin Merah Putih UNAIR Masuk Tahap Pra Klinis, Siap Pakai 2022

i

(Dari kiri) Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Universitas Unair – Martha Kurnia Kusumawardani, Kepala Litbang RSUD Dr. Soetomo - Dokter Damayanti Tindu, Koordinator Produk Riset Covid-19 - Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Rektor Unair Prof

BACASAJA.ID – Berkaitan dengan Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) memberikan kabar jika hasil perkembangan penelitian Vaksin Merah Putih Unair telah memasuki tahap pra klinis dan direncanakan sudah siap digunakan tahun 2022.

Program pengadaan Vaksin Merah Putih, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Moh Nasih mengatakan, saat ini Unair berada dalam proses penyiapan dan mendapatkan rekomendasi dari BPOM.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Unair mulai Diuji Klinis

“Perihal kapan waktu vaksin bisa digunakan, diprediksi sekitar 10 hingga 11 bulan lagi. Mengingat tahap pra klinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar. Jadi proses ini masih panjang agar efektivitas vaksin bisa benar-benar maksimal,” ungkap Prof. Nasih, Senin (19/4/2021).

Sementara itu, Koordinator Produk Riset Covid-19, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, bahwa perjalanan riset Vaksin Merah Putih Unair merupakan perjalanan panjang dengan tim besar.

Prof. Nyoman menjelaskan bahwa ada tiga platform yang dikembangkan oleh Unair. Dalam mengumpulkan kandidat vaksin setidaknya ada 8 platform. Unair mengambil 3 yakni classical dan next generation.

“Semuanya intinya untuk mendapatkan bagian protein bagian virus yang merupakan bagian antigen dan disuntikkan untuk tubuh kita mendapatkan antibody,” terang Prof. Nyoman.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Unair Surabaya Masuk Tahap Uji Klinis Bulan Juli

“Dari tiga platform, ada satu yang sudah jalan sampai uji praklinik. Maka ini yang dipercepat. Namun yang lain tetap terus berjalan. Karena kita tidak tahu kedepannya, jadi tetap kita jalankan,” sambungnya.

Lanjutnya, pada inactivated (yang sudah jalan) tidak sembarangan. walaupun sering digunakan, atau virus dimatikan juga tidak mudah. Menurutnya, dalam melakukan hal ini, perlu terobosan teknologi.

“Alhamdulillah berhasil dengan banyak sampel dari RSUD dr. Soetomo, RSUA, dan LPT,” ungkapnya.

Baca Juga: Menko Marves Luhut dan Khofifah Bahas Percepatan Vaksin Merah Putih

Pada tahapan panjang dari laboratorium, uji praklinik membutuhkan waktu yang cukup panjang, serta masuk dalam ranah industri. Semua tahapan itu dilalui dengan arahan dari BPOM dan Kemenkes

Terkait efektivitas vaksin terhadap variasi baru covid-19, Prof. Nyoman mengungkapkan jika desain vaksin sudah disiapkan untuk menyikapi varian baru yang muncul dari berbagai negara.

“Munculnya varian baru di tempat lain, sudah diantisipasi oleh tim peneliti. Stren kita sudah siapkan agar efikasi vaksin tinggi dan bisa diantisipasi dengan varian baru. Mohon doanya semoga preklinik memberikan hasil yang bagus,” tandasnya. (byta)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU