BACASAJA.ID -Publik dikejutkan munculnya klaster jamaah tarawih di Banyuwangi, Jawa Timur. Hasil pelacakan menyebutkan, hingga Minggu (9/5/2021), sebanyak 53 orang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan enam di antaranya meninggal dunia.
Tracing atau pelacakan dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi. Informasi yag dihimpun, klaster bermula dari jemaah tarawih di masjid Yudomulyo. Satgas Covid-19 Banyuwangi juga bergerak cepat dengan melakukan tracing dan memeriksa kesehatan terhadap 267 orang.
Baca Juga: Covid-19 Menyerang Lagi, Wagub Jawa Timur Imbau Warga Tidak Panik
Untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19, Dusun Yudomulyo di-lockdown. Selain itu, meniadakan segala bentuk kegiatan di masjid atau musala untuk sementara waktu.
Mengutip laporan iNews, saat ini suasana Dusun Yudomulyo terpantau sepi. Semua rumah warga tertutup rapat dan tidak tampak adanya aktivitas warga di daerah ini. Warga masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan enam orang warga telah meninggal dunia dari klaster tarawih tersebut. "Iya (klaster tarawih) ditengarai seperti itu," kata Widji.
Klaster itu bermula saat pihaknya menemukan satu kasus warga terkonfirmasi positif corona di wilayah itu. Warga itu kerap beribadah di masjid di Dusun Yudomulyo.
Baca Juga: Warga Banyuwangi Korban TPPO Tewas di Kamboja, Jadi Sorotan Komisi XIII DPR RI
Pihaknya segera melakukan pelacakan terhadap sejumlah jemaah lain yang memiliki kontak erat. Kemudian, ditemukan banyak jamaah lain yang juga terkonfirmasi positif corona.
"Setelah kami lakukan tracing kontak eratnya, ada banyak yang positif. Enam orang meninggal dunia," ucapnya.
Menurutnya para warga yang positif covid-19 di wilayah itu dirawat di rumah sakit rujukan. Sebagian yang lain menjalani isolasi mandiri, karena tak mengalami gejala.
Baca Juga: BI dan Pemprov Jatim Genjot Investasi di Banyuwangi, Bupati Ipuk Full Senyum
Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, hingga kini terus melakukan upaya pelacakan terhadap warga-warga di dusun tersebut. Ia menduga penularan covid-19 di wilayah tersebut berpotensi telah meluas.
"Sejak kasus awal ditemukan, tracing terus kami lakukan," jelas Widji dikutip dari CNN Indonesia.(int/bsi)
Editor : Redaksi