BACASAJA.ID -Meskipun pandemi Covid - 19 belum reda, tapi Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah menjadi berkah tersendiri. Terutama mereka yang bergerak di bidang usaha fashion.
Seperti dialami UMKM Verrinza Design & Art, yang panen orderan jilab dan masekr lukis. UMKM yang bergerak di bidang fashion ini menempatkan seni lukis sebagai ciri khas dari busana, jilbab dan masker.
Baca Juga: Lezatnya Opor Ayam Warisan Bung Karno, Begini Cara Masaknya
Pendiri UMKM Verrinza Design & Art, Catur Andriani, mengaku pada momen menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah ini, produknya sangat banyak diminati oleh sejumlah kalangan. Terutama para ibu yang menggemari seni lukis. Mulai dari jilbab instan (langsung pakai), busana casual, busana muslim, bahkan tak sedikit warga memborong masker lukis dengan jumlah yang cukup besar.
“Alhamdulillah, menjelang lebaran banjir pembeli, yang paling banyak terjual jilbab lukis instan dan masker. Hampir setiap hari kami melakukan pengiriman di dalam maupun luar kota,” kata Catur Andriani saat ditemui di rumahnya, Selasa (11/5/2021).
Nindy, sapaan akrabnya mengungkapkan, terkadang beberapa pembeli yang sudah menjadi pelanggan setianya, tiba-tiba datang ke lokasi dengan membawa tas dan hijab. Di sana, mereka ingin tas dan jilbabnya dilukis sesuai dengan pesanan. Alhasil, beberapa hari kemudian, Nindy bersama tim berhasil mewujudkan keinginan pelanggan sesuai pesanan.
“Jadi kebanyakan gitu, biar kembar katanya. Saya juga layani, karena tidak sedikit ibu-ibu yang ingin tampil trendy dengan karya seni lukis,” ungkapnya.
Selain itu, Juara 3 Busana Pengantin Arva Award tahun 1995 ini menceritakan, karya miliknya dipastikan berbeda dengan karya seni lukis yang lain. Sebab, dia membuat gradasi warna di setiap titik lukisannya. Bahkan, ia mengaku selama proses produksi mulai dari sketsa gambar, blocking hingga pewarnaan dilakukan secara mandiri.
Baca Juga: Warga di Jember Rayakan Idul Fitri Hari ini, Begini Alasannya
“Kami lakukan itu untuk menjaga kualitas, karena melukis itu dari hati dan mengerjakannya harus fokus tidak bisa digantikan,” paparnya.
Untuk pengerjaan busana tidak hanya dilukis saja, juga dipasang payet dan manik-manik agar lukisan di atas kain itu terlihat lebih hidup dan menonjol.
Perempuan berusia 45 tahun ini memastikan, untuk proses pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Menurutnya, untuk jilbab dalam satu hari dapat menyelesaikan satu pcs. Sedangkan, untuk masker dalam sehari bisa menyelesaikan sekitar lima buah.
Baca Juga: Dilarang! Takbir Keliling di Gresik, Kapolres: Jika Nekat, Dibubarkan
“Nah untuk baju, sekitar dua hari tergantung tingkat kerumitannya. Untuk sepatu tiga hari, dompet bisa satu hari,” jelasnya.
Sementara itu, untuk harga masker berkisar antara Rp 35 ribu – 75 ribu. Kemudian, untuk harga jilbab lukis yakni Rp 125 - 185 ribu. Selanjutnya, harga busana berkisar Rp 250 ribu – 500 ribu.
Dia berharap ke depan, warga semakin antusias lagi membeli produk-produk lokal. Apalagi saat ini produk lokal dinilai memiliki kualitas yang tidak kalang dengan produk luar. (byta)
Editor : Redaksi