Forkopimda Ajak Tokoh Masyarakat, Bahas Perayaan Kupatan Ditiadakan

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 18 Mei 2021 13:30 WIB

Forkopimda Ajak Tokoh Masyarakat, Bahas Perayaan Kupatan Ditiadakan

i

Forkopimda Trenggalek bersama tokoh masyarakat membahas peniadaan perayaan kupatan

BACASAJA.ID - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Trenggalek mengundang sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Durenan dan Kecamatan Kota, di Mako Polres Trenggalek, Selasa (18/5/2021). 

Dengan agenda pengamanan tradisi Hari Raya Ketupat, dalam kegiatan ini para pemangku kebijakan di Trenggalek berharap, perayaan Kupatan kembali ditiadakan tahun 2021 ini.

Baca Juga: Wamenag Prediksi Hari Raya Idul Fitri pada 10 April 2024, Ini Alasannya

Alasannya pandemi masih berlangsung, bahkan angka kematian akibat Covid 19 di Trenggalek masih cukup tinggi, di atas rata rata nasional. Sehingga tidak bisa dianggap Trenggalek sedang baik-baik saja. 

Kekhawatiran ini didasarkan pada kasus yang pernah terjadi di India, akibat tradisi mandi di sungai mengakibatkan penyebaran Covid di negara tersebut kian tidak terkendali. Angka kematian cukup tinggi, tambahan kasus harian juga banyak dan menjadikan negara ini berada pada urutan 2 dengan kasus terbanyak di dunia.

Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring, dalam rakor pengamanan Hari Raya Ketupat menyampaikan, "Kupatan merupakan hari raya keagamaan yang rutin digelar setiap tahun. Tahun lalu karena Covid 19 sehingga kegiatan ini tidak digelar."

Masih Pandemi, tingginya kematian akibat Covid, sehari 2 orang meninggal sia-sia. Pamen Polri ini berharap perayaan kupatan kembali tidak digelar tahun ini.  Hal ini dikarenakan risiko penyebaran Covid-19 masih tinggi.

"Seperti arahan Bapak Presiden kemarin ada beberapa daerah dan provinsi yang kenaikan kasusnya tinggi sehingga tempat wisata harus ditutup," terangnya.

"Sesuai arahan beliau keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi, Salus Populis Suprema Lex Esto. Saya harapkan dalam rakor ini ada kesepakatan bersama apakah perayaan ini digelar atau tidak," lanjut dia.

Baca Juga: Hasil Hilal, Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1443 Pada 2 Mei 2022.

Hal sama juga dihimbau oleh Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arh. Uun Samson Sugiharto. Ia berharap perayaan keagamaan Kupatan ini bisa kembali ditiadakan tahun ini.

Dandim meminta kelegaan dari para tokoh dan masyarakat di Durenan serta kecamatan lain yang biasa menggelar Kupatan untuk kembali meniadakan perayaan kupatan di tahun ini.

"Risiko penyebaran Covid 19 masih tinggi, sehingga saya berharap perayaan kupatan ini kembali ditiadakan tahun ini," tuturnya.

Karena dengan digelar perayaan itu, lanjut Komandan Kodim,  akan memicu mobilitas orang dari kabupaten tetangga misalnya, untuk ikut merayakan kupatan di Durenan.

Baca Juga: Mudik di Jatim, 30 Travel Gelap dan 49.476 Kendaraan Diputar Balik

Letkol Uun Samson berharap dalam pertemuan di Mako Polres Trenggalek itu ada kesepakatan bersama. Berharap perayaan kupatan kembali ditiadakan dan para ulama mau mengimbau masyarakat. Karena imbauan dari para ulama ini tentunya akan lebih efektif  didengar oleh masyarakat.

Sedangkan Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara dalam kesempatan rakor pengamanan Hari Raya Kupatan di Mako Polres Trenggalek itu menambahkan perayaannya jangan ditinggalkan namun dengan tata cara yang baru dan aman.

"Kita harus terbiasa dengan cara baru dalam perayaan hari raya keagamaan. Tradisinya jangan ditinggalkan, ketupatnya tetap kita buat, namun untuk kalangan keluarga saja," lanjut Wabup Syah.

"Tradisinya kita pertahankan namun kerumunannya yang kita cegah. Dengan begitu cluster penyebaran Covid bisa kita cegah," tutupnya dalam rakor tersebut. (j/g)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU