BACASAJA.ID - Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur berharap ada solusi solusi jangka panjang untuk menghentikan banjir di Lamongan. Mengingat bencana banjir ini selama ini belum terselesaikan.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Lamongan, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga: Bupati Yes Terjun Langsung Ikut Bersihkan Aliran Sungai Bengawan Jero
"Kalau saya pribadi harus ada penanganan serius untuk menghentikan bencananya," tegas Artono politisi asal Fraksi PKS ini.
Dikatakannya, bencana hidrometeorologi itu selalu melanda kabupaten di pesisir Utara Jatim setiap tahunnya.
"Ini kan sudah melibatkan beberapa pemerintahan. Sudah gonta-ganti bupati. Tetap saja sampai sekarang problem bencana banjir tidak berhenti,"ujarnya.
Dirinya menyarankan, ada sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Pemprov Jawa Timur dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah banjir ini. Bila memang soal anggaran membuat bendungan, harusnya pembicaraan soal itu bisa segera dilakukan.
Baca Juga: Bertekad Zero Stunting, Kabupaten Lamongan Canangkan 5 Desa Pilot Project
"Karena ini bukan bencana yang tidak bisa ditangani, masih bisa ditangani, toh juga tahunan," tegasnya.
Kalau perlu, menurut dia, pemerintah berguru ke Belanda. Negeri Kincir Angin tersebut dianggap sukses merekayasa banjir, mengingat tempatnya yang berada di bawah permukaan laut.
"Terus bisa juga ke Belanda. Kita bisa minta konsultan di sana," ungkapnya.
Baca Juga: Innalillahi, Mantan Bupati Lamongan Fadeli Wafat
Selama ini, diakuinya, peran pemerintah provinsi hanya membantu sesuai kewenangan. Legislatif mengintervensi bantuan dinas untuk penanganan pascabanjir. Kepada dinas sosial misalnya, penekanan terhadap dapur umum yang siaga tak henti terus dilakukan.
Kemudian badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) yang selalu diminta untuk melakukan mitigasi dengan baik. Tujuannya agar kerusakan bisa diminimalisir dengan baik.
"Tapi penyebabnya banjir ini juga perlu dicari solusinya,"pungkasnya. (kmf)
Editor : Redaksi