BACASAJA.ID - Berbagai kalangan turut berlomba dalam membantu pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Tulungagung. Baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Salah satunya adalah dealer motor Honda terbesar di Tulungagung, Putra Rinjani.
Dealer yang berada di Jalan Kapten Kasihin dan Adi Sucipto ini selalu hadir dalam mendukung vaksinasi covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Seperti dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi usia Prelansia dan lansia yang dilakukan di GOR Lembupeteng Kabupaten Tulungagung.
Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, sebagai bentuk kepedulian Putra Rinjani menyediakan beberapa tenda peneduh dalam pelaksanaan vaksinasi.
Tak hanya itu, beberapa karyawannya juga membantu mengatur antrian warga yang ingin mendapatkan vaksinasi covid-19.
“Sebagai salah satu Dealer motor Honda terbesar di Tulungagung, kita ingin mendukung pelaksanaan vaksinasi covid-19 ini,” ujar perwakilan management Dealer Putra Rinjani.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid P2P, Didik Eka mengapresiasi bantuan yang diberikan. Dirinya berharap masyarakat banyak yang tergerak untuk membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 ini.
Baca Juga: Banyak Kasus Covid-19 Di Sekolah, Dinkes Lakukan Tes Usap Masal
Didik juga menerangkan, hingga hari ini capaian target vaksinasi mencapai 58 persen dari sasaran sebanyak 117 ribu orang, yang terdiri dari tenaga medis, petugas pelayanan publik dan lansia.
“Kita sudah mencapai 58 persen untuk dosis 1 dan 2 dari sasaran 117 ribu sasaran,” terang Didik.
Pihaknya menargetkan hingga akhir Juni ini sudah mencapai 70 persen.
Disinggung untuk vaksinasi guru, Didik akui saat ini masih kurang sekitar 375 orang dari sekitar 7 ribuan guru.
Pasalnya saat mendapat undangan vaksinasi, ke 375 guru itu berhalangan hadir, seperti sakit, bepergian atau hamil.
Baca Juga: 3 Pegawai Positif Covid-19, Lapas Tulungagung Lockdown
Jumlah itu kata Didik tergolong kecil. Nantinya kekurangan guru itu akan dipanggil ulang untuk mendapatkan vaksinasi.
“Sudah kita undang lagi, tapi kita belum mendapat laporan lagi dari Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Guru yang divaksin mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Untuk yang belum mendapatkan vaksin, sesuai aturan mereka akan dilarang untuk mengajar. (Noyo/JP)
Editor : Redaksi