BACASAJA.ID – Ditengah larangan berkerumun selama PPKM Darurat, sejumlah warga malah berkerumun berebut sembako berupa beras pada Jumat malam (23/7/2021), di Jalan Tidar Surabaya. Warga yang saat itu antri rapi, tiba-tiba menggeruduk truk Polda Jatim yang membawa paket beras seberat 5 kilogram.
Dari pantauan dilokasi. petugas kesulitan mengatur jaga jarak karena banyaknya warga yang ingin mendapatkan sembako dengan tanpa menghiraukan jarak. Meski berjubel, warga tetap memakai masker.
Sembako berupa beras 5 kiogram itu adalah progam Operasi Yustisi Aman Nusa ll, yang dipimpin langsung Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Selain membagikan Bantuan Sosial (Bansos), Kapolda juga menghimbau kepada warga untuk tetap satu tujuan, dalam hal ini patuh terhadap aturan yang telah di tetapkan pemerintah, khususnya di masa pandemi Covid 19.
“Kami ingin melihat apakah protokol 5M dikerjakan atau tidak, kalau ada masyarakat yang tidak menggunakan masker, maka kami akan memberikan masker untuk selalu di gunakan khususnya para pedagang dipinggir jalan dalam situasi PPKM,” jelasnya usai memberikan Bansos kepada warga di Jalan Tidar, Surabaya.
Selain itu, Kapolda juga memberikan bantuan beras dan sembako kepada masyarakat yang terdampak PPKM, hal ini dilakukan juga oleh seluruh jajaran Polda Jawa Timur.
Nico juga mengharapkan kepada masyarakat dalam masa-masa yang sulit ini, untuk bersinergi dengan seluruh aparat termasuk Polisi. Polda Jatim bersama Kodam V Brawijaya dan Pemprov akan selalu bersinergi bekerjasama bersama masyarakat.
“Kalau masyarakat ikut dengan kami untuk mematuhi program-program ini, saya yakin itu semua bisa kita lewati. Semua ini tergantung dari disiplin kita Untuk mematuhi 5M,” tambahnya
Selanjutnya, Kapolda mengingatkan kepada masyarakat yang sakit atau yang belum vaksin, segera melapor ke Puskesmas, Babinsa dan Babinkamtibmas. Karena sudah disiapkan tim tracing, tim testing serta obat-obatan.
Kapolda Jatim mengibaratkan seperti mengendarai angkutan umum, bersama-sama seperti mengendarai kendaraan, se-ia, sekata, sejalan, ada sopir, kenek, dan penumpang. Sopir dan Keneknya itu di ibaratkan seperti pemerintah, sedangkan penumpangnya adalah masyarakat.(*)
Editor : Redaksi