BACASAJA.ID - Warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas 2B Tulungagung mulai di vaksin covid-19, Kamis (19/8/22).
Pelaksanaan vaksinasi dimulai pada pagi hari dan dilakukan secara bergilir tiap blok.
Baca Juga: Polda Jatim Gelar Vaksinasi Serentak di 61 Titik
Kepala Lapas kelas 2B Tulungagung Tunggul Buwono menjelaskan pihaknya melakukan vaksinasi masal, dengan menggandeng Rumah Sakit Bhayangkara.
“Baik narapidana dan tahanan berjumlah 631 orang,” jelas Tunggul.
Dari jumlah itu, 528 orang itu merupakan warga binaan mempunyai NIK (Nomor Induk Kependudukan).
Seluruh warga binaan baik yang punya NIK dan tidak tetap divaksin, begitu juga warga binaan yang menjadi penyintas.
Dari 621 warga binaan, ada 58 yang tidak lolos screening kesehatan, sehingga ditunda hingga benar benar sehat.
“Ada yang tidak bisa langsung diberikan karena batuk pilek, kena stroke, dan penyakit bawaan lain seperti ashma,” jelas Tunggul.
Saat ditanya apakah sempat terjadi penolakan dari warga binaan? Tunggul jelaskan diawal warga binaan sempat menolak vaksinasi.
Mereka berdalih vaksinasi dapat mengakibatkan sakit hingga kematian. Kabar ini mereka dapatkan dari sumber-sumber yang tidak terpercaya.
“Itu membutuhkan kami waktu memberikan sosialisasi pada mereka, Alhamdulillah mereka cukup antusias,” katanya.
Baca Juga: Wakapolda Jatim Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Serentak di Jombang
Dalam merencanakan vaksinasi ini ada beberapa halangan. Salah satunya adalah beberapa warga binaan tidak mempunyai NIK.
Apalagi warga binaan pindahan dari luar kota, seperti Sidoarjo dan Surabaya. Namun masalah ini dipecahkan dengan diperbolehkan warga tanpa NIK mendapat vaksin.
NIK akan dimasukan belakangan setelah mendapat Surabaya. Diakui oleh Tunggul, didalam Lapas sempat terjadi penularan covid-19.
Setidaknya ada 14 warga binaan perempuan dan 2 petugasnya yang tertular Covid-19.
Warga binaan yang positif langsung diisolasi. Lantaran dalam 1 blok ada 20 orang, maka 6 orang diperlakukan sama dengan 14 pasien tersebut.
“Yang positif 14, karena dalam 1 blok ada 20 orang, maka secara keseluruhan semua kita lakukan isoman,” katanya.
Baca Juga: Percepat Vaksin Dosis Tiga, Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Massal Lansia di Balai RW
Sementara itu Penanggungjawab Vaksinasi RS. Bhayangkara Tulungangung, dr. Yuyun Widyawati jelaskan akan ada vaksinasi susulan bagi mereka yang tak lolos screening.
“Ada, setelah kondisinya fit baru kita lakukan vaksin susulan,” jelas Yuyun.
Mereka yang tidak lolos screening mempunyai gejala ringan. Setelah diobati di klinik Lapas dan dinyatakan sembuh, maka akan dilakukan vaksinasi.
Wanita berjilbab ini juga terangkan, penyintas juga bakal divaksin. Vaksinasi bagi penyintas dilakukan rentang 3 bulan setelah kesembuhan.
“Selama tidak ada kontra indikasi untuk dilakukan vaksinasi, kita tetap lakukan vaksinasi,” pungkasnya. (t.ag/JP)
Editor : Redaksi