Ratusan Santri Anak di Tulungagung mulai Divaksin Covid-19

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 24 Agu 2021 20:45 WIB

Ratusan Santri Anak di Tulungagung mulai Divaksin Covid-19

i

Santri Ponpes Al-Manan Tulungagung saat disuntik vaksin Covid-19.

BACASAJA.ID - Untuk memutus penyebaran Covid-19, pemerintah melakukan vaksinasi bagi masyarakat. Vaksinasi pertama diberikan untuk tenaga kesehatan, masyarakat rentan, masyarakat umum dan terakhir pada anak-anak.

Kabupaten Tulungagung sudah memulai Vaksin Covid-19 bagi anak-anak. Sebagai langkah awal, vaksinasi pada anak dilakukan di Pondok Pesantren Al Manan, di Desa Kalangbret Kecamatan Kauman.

Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak Sekolah Jadi Kendala Capaian Vaksinasi Anak

Pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh Kodim 0807/Tulungagung. Dalam vaksinasi bagi anak ini, Kodim sediakan 4.374 dosis.

Vaksinasi ini merupakan perintah dari Panglima TNI, Kodam, Korem hingga Kodim.

“Kita Kodim bersama Poskes melaksanakan vaksinasi, khusunya untuk pondok pesantren,” jelas Komandan Kodim 0807/Tulungagung melalui Kasdim, Mayor Wahono, Selasa (24/8/21).

Ribuan dosis vaksin Sinovac itu dikhususkan bagi pondok pesantren. Vaksinasi akan dilaksanakan selama 2 hari.

Setelah pondok pesantren Al-manan, vaksinasi akan menyasar pondok pesantren lainya.
Pihaknya berharap pelaksanaan vaksinasi bisa memutus penyebaran Covid-19.

“Setelah divaksin memutus rantai Covid-19,” pungkasnya.

Di pondok pesantren ini ada sekitar 600 lebih siswa yang divaksin. Mereka terdiri dari kelas 7 hingga kelas 10, atau yang berusia diatas 12 tahun hingga 18 tahun.

Baca Juga: Pemkab Ponorogo Genjot Vaksinasi Anak, Jamin PTM Berlangsung dengan Baik

Ponpes ini juga merupakan ponpes terpadu, ada sekolah tingkat SMP dan SMA (MA) Al-Hidayah.

Kepala Sekolah MA Al Hidayah, Muhammad Taufik Hidayatullah menjelaskan di sekolahnya seluruh pengajar sudah divaksin, hal ini menjadikan salah satu faktor kesiapan pelaksanaan vaksinasi terhadap anak.

“Alhamdulillah dengan vaksinasi ini semua bisa diberi kesehatan,” terangnya.

Pihaknya mengakui ada beberapa siswanya tidak mengikuti vaksinasi. Mereka tidak mendapat ijin dari orang tuanya. Sebagian juga alami sakit berupa batuk dan pilek.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Optimalkan Vaksinasi Anak

“Kalau tingkat antusiasmenya tinggi,” katanya.

Di Ponpes ini sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka diperbolehkan lantaran berbasis pondok.

Dalam keseharian, mobilitas santri yang berasal dari seluruh Indonesia ini terbatas, hanya disekitar ponpes.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan dengan mengurangi durasi pembelajaran (t.ag/JP).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU