BACASAJA.ID - Pemerintah Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, membangun sejumlah kios penunjang di Pasar Agro.
Sebanyak 24 kios dan 30 los selesai dibangun oleh Pemdes Bendoagung yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Tindaklanjut Sidak Pasar Jambangan, Wawali Armuji: Tindak Tegas Pedagang tidak Aktif
Seperti disampaikan Kades Bendoagung Wahyu Widodo, untuk ke depan juga akan menata kios-kios lain yang berada di sekitar pasar agro. Selain bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa Bendoagung, juga dapat memperindah wajah dari pasar desa.
“ Harapan kami ke depan pengelolaan kios pasar agro itu bisa dikelola oleh pemerintah desa, sehingga bisa mengembangkan ataupun menata tempat-tempat yang masih kosong dan bisa dibangun untuk kegiatan-kegiatan meningkatkan perekonomian,” tuturnya.
Pembangunan pengembangan pasar agro oleh Pemerintah desa Bendoagung, mendapat apresiasi dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Hal ini membutikan adanya kepedulian pemerintah desa Bendoagung dalam upaya meningkatkan daya ekonomi masyarakat di tengah masa pandemic, meski dalam kondisi anggaran pemerintah untuk membangun infratruktur sangat terbatas.
Baca Juga: Upgrade Kemampuan Pedagang Pasar Tradisional, Pemkot Surabaya Gandeng GoJek, Grab, dan Shopee
“Alhamdulillah ini bukti bahwa ternyata pemerintah desa pun juga bisa berinovasi,” ungkap Bupati Nur Arifin.
Bupati termuda ini mengatakan, sebelumnya Pemerintah desa Bendoagung sudah meminta izin kepada Pemkab Trenggalek untuk memanfaatkan tanah kas desa kemudian dilakukan kerja sama dengan membangun kios oleh pihak ketiga kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pembangunan pengembangan pasar Agro desa Bendoagung bisa menjadi test case bagi OPD, jika dengan dikelola oleh pemerintah desa menjadi lebih baik tentu dapat menjadi pertimbangan kedepan sehingga banyak aset yang tidak terawatt bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: PPKM Darurat, Pasar Desa di Tulungagung Ditutup
“Apalagi kalau ada konsorsium antar desa-desa sekitar terus kemudian bikin BUMDes bersama yang mengelola menjadi PD pasar, silahkan, nanti kita siap, MoU bareng-bareng, pemkab dengan desa-desa dengan BUMDes yang lain,” tutur Bupati Nur Arifin.
“Jadi nanti setiap desa menyumbang saham terus mungkin juga ada swasta yang terlibat tidak apa-apa, kita terbuka, karena sekarang jika menjagakan anggaran APBN, APBDes, ya kita tidak membangun apa-apa,” imbuhnya. (j/g/RG4)
Editor : Redaksi