Tajamkan Program Pertanian Tahun 2023, Bupati Nur Arifin ingin Tingkatkan Penghasilan Petani

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 30 Jan 2022 12:00 WIB

Tajamkan Program Pertanian Tahun 2023, Bupati Nur Arifin ingin Tingkatkan Penghasilan Petani

i

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

BACASAJA.ID - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menggelar safari OPD di Dinas Pertanian Pangan untuk menajamkan program pertanian pada tahun 2023.

Dengan penajaman progam ini, Bupati Nur Arifin berharap penghasilan petani di Trenggalek semakin meningkat.

Baca Juga: Dampingi Gubernur Jatim, BPBD Jatim Resmikan Rumah Terdampak Tanah Longsor di Trenggalek

"Hari ini kita melakukan penajaman program untuk 2023, jadi saya pesan tadi tidak terlalu banyak program kegiatan tapi sedikit kemudian anggarannya dimaksimalkan. Terus kemudian harus diukur betul harus sensitif terhadap seluruh indikator kinerja," ungkap Bupati dikutip Minggu (30/1/2022).

Kemudian, mengingat tema utama di Tahun 2023 mendatang adalah transformasi ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Maka di sisi pertanian, Bupati juga ingin membedah apa saja upaya pertanian yang bisa didorong untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya produksi bagi petani.

"Sehingga mereka nanti punya margin yang besar," tegasnya.

Baca Juga: Pemkab Klungkung Bali Belajar Tiru Penyerapan PEN di Kabupaten Trenggalek

"Itu tadi kita bedah," jelas Suami Novita Hardini ini, "ada beberapa faktor dan kegiatan yang kemudian kita rumuskan menjadi program utama. Program utamanya tentu akhirnya kita memiliki komitmen untuk membuat satu contoh pertanian berkelanjutan."

Dimana didalamnya metode metode yang dipakai adalah Anston dan Jajar Legowo yang ketika dicoba pada demplot bisa menghasilkan sampai 13 ton.

Tantangan harga pupuk yang ada juga akan disiasati dengan pembuatan pupuk organik, termasuk pestisida nabati sehingga selama beberapa waktu kedepan bisa diperoleh sertifikasi organik.

Baca Juga: Pastikan Penerapan Prokes Optimal, Forkopimda Trenggalek Gelar Pamor Keris di Sekolah

"Sehingga nanti pasarnya bisa pasar yang lebih mahal, karena beras organik kita tahu harganya ya yang di pasar pasar lokal saja bisa sampai Rp.20.000 per kilo dibandingkan dengan beras biasa yang disini sekitar Rp.8000 sampai Rp.9000," jelas Bupati.

"Ini contoh untuk meningkatkan penghasilan mereka, itu hanya baru dari komoditas padi, belum komoditas yang lain," imbuhnya melengkapi. Diskominfo Trenggalek. (TGK/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU