Ketua PWNU Jatim Ingatkan Calon Kepala Daerah yang Cacat Moral

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 16 Okt 2020 12:32 WIB

Ketua PWNU Jatim Ingatkan Calon Kepala Daerah yang Cacat Moral

i

KH. Marzuki Mustamar

BACASAJA.ID - Saat bertemu Calon Bupati (Cabup) Ponorogo nomor urut 1, Sugiri Sancoko, Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar mengingatkan soal integritas calon kepala daerah.

Acara yang digelar Kamis malam itu, KH Marzuki didamingi istrinya. Begitu pula Sugiri Sancoko didampingi istrinya. Hadir pula Ketua PCNU Ponorogo. Dalam pernyataannya, ketua PWNU yang akrab disapa Kyai Marzuki ini tidak akan memberikan restu bagi calon pemimpin yang memiliki cacat moral.

Menurut Kyai Marzuki, NU itu kalau NU nya rois suriah, Ketua Tanfidziah baik tingkat pusat maupun wilayah atau cabang itu menjaga politik kebangsaan dan politik moral. Kemudian untuk politik praktisnya, pencalonan hingga pemenangan, dipercayakan pada calon itu sendiri. Termasuk tim sukses dan partai pengusung.

“Kami sebagai Ketua PWNU itu hanya boleh (merestui, red), karena kita diatur oleh khittoh, itu hanya boleh dalam politik kebangsaan dan politik moral,” jelas KH Marzuki.

"Politik Kebangsaan itu memberikan edukasi kepada masyarakat, kepada calon bupati, kepada calon DPR, kepada timses, supaya dalam berpolitik dengan visi misi yang tidak membahayakan kedaulatan negara. Menjalin jaringan dengan jaringan apapun, yang tidak mengancam masa depan negara, lalu kalaupun perlu funding (pendanaan, red) itu tidak sampai pada yang sifatnya transaksional. NU ingin memastikan kalau calon itu tidak cacat moral. Kalau punya masa lalu main perempuan atau korupsi atau yang macem-macem, jangan sampai orang seperti itu lolos,," papar dia.

Ditanya apakah ada pesan dan doa restu untuk Sugiri Sancoko, Kyai Marzuqi menjawab diplomatis. “Yang lebih tahu semuanya Kyai Azis (Ketua PC NU Ponorogo, red), sama-sama Ponorogonya. Bagi kami, ketika orang itu dekat dengan ulama, orang itu juga rajin sholat, keluarganya tidak ada masalah, mendidik anaknya juga baik-baik, dan ketika memondokkan anaknya di Pondok Ahli Sunnah Wal Jamaah, Pondok Nahdatul Ulama, maka orang itu layak didukung warga NU. Siapa yang kayak begitu itu yang tahu Pak Kyai Azis untuk di Ponorogo,”jawabnya.

Sementara itu, Cabup Sugiri Sancoko setelah mendampingi Kyai Marzuqi memancing dan sholat maghrib berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama. “Ini tadi, kami menemani Kyai memancing dan ini nanti beliau akan tahlil di depannya almarhum ibunda Pak Kalibek, dan saya memahami itu saja biar tidak menjadi politisasi tidak baik, tapi menurut saya restu Kyai ya sudah saya rasakan. Insyaallah doa Kyai juga sudah saya rasakan dan hari ini kami menemani beliau keliling Ponorogo," tuturnya.

Menurut Sugiri doa khusus dari Kyai itu rahasia. "Doa pasti dari Kyai, bahwa tidak boleh bermoral jelek, harus amanah, harus menjaga kerakyatan dan kebangsaan. Luar biasa itu petuah dari beliau dan kami simpan, kami praktekkan dan siap kami laksanakan,” tandasnya. (wr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU