Periksa Makanan dan Minuman jelang Nataru, Petugas Dinkes Tulungagung Temukan Hal Ini

author bacasaja.id

- Pewarta

Rabu, 15 Des 2021 19:00 WIB

Periksa Makanan dan Minuman jelang Nataru, Petugas Dinkes Tulungagung Temukan Hal Ini

i

Petugas Dinas Kesehatan saat memeriksa keamanan pangan jelang Nataru.

BACASAJA.ID - Jelang Natal dan Tahun baru (Nataru), biasanya belanja jajanan dan makanan meningkat. Peningkatan pembelian ini untuk keperluan perayaan Nataru.

Tak mau kecolongan terjadi hal buruk dengan jajan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melakukan pemeriksaan ke sejumlah grosir jajanan dan roti.

Baca Juga: Ribuan Jemaat Kristiani Ikuti Perayaan Natal di Balai Kota, Wali Kota Eri: Wujud Kerukunan Menuju Indonesia Emas

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung melalui Kasi Kefarmasian dan Perbekalan Medis, Masduki menjelaskan ada 8 titik yang diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan itu, ditemukan beberapa produk makanan yang tidak dilengkapi jaminan mutu keamanan.

“Tidak ada nomor registrasi, bahkan tidak ada label sama sekali,” kata Masduki, Rabu (15/12/21).

Masduki melanjutkan, ketika terjadi suatu masalah, maka tidak ada yang bertanggungjawab.

Pihaknya menghimbau pada pemilik toko agar lebih ketat menerima titipan jajanan. Sebisa mungkin jajanan itu harus dilengkapi label yang menunjukan jaminan mutu keamanan.

Dalam label itu harus tercantum komposisi, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa dan pemroduksi jajanan tersebut.

“Jika tidak ada label itu maka harus ditarik atau dikembalikan,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Perayaan Natal 15 Januari 2025, Ajak Umat Kristiani Beribadah Bersama

Jajanan yang tidak dilengkapi label biasanya berupa makanan ringan. Beberapa diantaranya adalah stik, kacang, keripik pisang, keripik sukun dan keripik mlinjo.

Masduki tak bisa memastikan asal muasal jajanan ini, lantaran tak dilengkapi label. Bisa saja berasal dari industri rumahan di Kabupaten Tulungagung atau dari luar kota.

“Menerima produk itu harus disertai faktur, nota, harus jelas asalnya,” bebernya.

Selain melalui pemeriksaan makanan dan minuman, perlindungan konsumen sudah dilakukan sejak sebelum produksi dimulai.

Pemilik usaha diedukasi agar bahan-bahan yang digunakan benar-benar bersih dan steril. Alat yang digunakan juga harus bersih. Proses produksi diawasi dengan ketat dan harus bebas dari bahan dan cemaran berbahaya.

Baca Juga: Jelang Natal, Irwasum Polri Periksa Prokes dan Pengamanan di Gereja

“Kalau enggak begitu, ijinya enggak bakal kita berikan,” jelas Masduki.

Meski begitu, Masduki menilai pemeriksaan makanan jelang Nataru ini lebih baik dibanding tahun lalu.

Tempat penyimpanan makanan sudah bersih, dan bebas dari kecoa dan tikus. Retail makanan sudah menggunakan alat berupa sonar (suara) untuk mengusir tikus dan serangga.

“Sekarang sudah lebih bersih,” katanya. (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU