BACASAJA.ID - Tingkat konsumerisme pada momen natal dan tahun baru kerap meningkat, termasuk konsumen dalam hal booking tiket dan akomodasi. Momen Nataru (Natal dan Tahun Baru) kerap menjadi sasaran empuk bagi para pelaku cybercrime dalam melancarkan aksinya untuk menipu korbannya.
Dosen pariwisata asal Universitas Airlangga Surabaya buka suara mengenai cara antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar tidak menjadi korban cybercrime.
Baca Juga: Menurut Panitia Jadi Gubernur Diusung PKB, Khofifah Ditolak Masuk MWA Unair
M. Nilzam Aly S.Hum., M.Sc. menjelaskan lebih detail mengenai transaksi online yang aman sebelum merayakan momen natal dan tahun baru bersama keluarga.
“Sebelum melakukan proses transaksi secara online, cari tahu kondisi destinasi yang akan dituju mengenai keadaan daerah tujuan, dan persiapan biaya perjalanan secara jelas,” tutur dosen Pariwisata tersebut.
Biaya yang harus dikeluarkan tersebut di antaranya ialah berkaitan dengan konsumsi, transportasi, komunikasi seperti pulsa, termasuk paket data, penginapan atau hotel, buah tangan, biaya aktivitas berwisata, dan lain sebagainya.
“Jangan sampai aktivitas berwisata justru melampaui anggaran yang sudah ditetapkan,” ujar Nilzam, Jumat (31/12/2021).
Arahan selanjutnya adalah mengenai kehati-hatian dalam melangsungkan proses transaksi secara online. Nilzam menyarankan sebelum melakukan transaksi, pilihlah aplikasi yang terpercaya untuk melakukan proses reservasi. Tujuannya, konsumen terhindar dari resiko penipuan online seperti risiko penipuan secara scamming dan phising.
Menurut Nilzam, scamming dan phising merupakan modus kejahatan cybercrime. Di mana scamming berarti menggandakan data melalui mesin ATM. Sedangkan, phishing adalah menggandakan data melalui layanan internet banking.
Biasanya, modus pelaku ialah mengirim email kepada nasabah bank untuk masuk ke dalam layanan internet banking. Agar terhindar dari modus tersebut, ikuti tips yang disampaikan oleh Nilzam berikut:
Baca Juga: Tips Aman Berwisata dengan Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan
Tips Pilih Aplikasi Penyedia Perjalanan Wisata
1. Agar bisa bertransaksi dengan nyaman, pilih aplikasi yang menyediakan fitur Autentifikasi Dua Faktor.
Autentikasi Dua faktor adalah fitur keamanan yang membantu melindungi akun di aplikasi Anda selain kata sandi. Anda akan diminta memasukkan kode login khusus atau mengonfirmasi percobaan login setiap kali ada seseorang yang mencoba mengakses aplikasi dari browser komputer atau perangkat seluler yang belum dikenali.
2. Ganti Password secara berkala, setidaknya setahun sekali.
Baca Juga: Pemkot-FIB Unair Bersama Komunitas Sejarah Kenalkan Ensiklopedia Kearifan Lokal Surabaya
3. Banyak orang yang biasanya memiliki aplikasi lebih dari 1 agar bisa membandingkan harga. Tetapi perlu dicatat, jika anda memiliki 2 atau lebih aplikasi pastikan anda mengelola password dengan baik.
4. Jika anda merasa menjadi korban penipuan online anda bisa melakukan screen capture (tangkapan/foto layar) atau bukti lainnya disertai link atau alamat website yang diduga melakukan phishing, kemudian kirimkan data tersebut melalui email ke [email protected].
Tak lupa, Nilzam juga menyampaikan pesan agar masyarakat Indonesia tetap berhati-hati selama merencanakan perjalanan.
“Tetap patuhi protocol kesehatan dan semoga tips yang memberikan dapat menuai manfaat,” pesan Nilzam. (JNR/RG4)
Editor : Redaksi