Seminggu Terapkan WFO 100 Persen, Tulungagung Kembali Terapkan WFH?

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 17 Jan 2022 20:00 WIB

Seminggu Terapkan WFO 100 Persen, Tulungagung Kembali Terapkan WFH?

i

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.

BACASAJA.ID - Pemkab Tulungagung bakal memberlakukan WFH (Work from home) bagi pegawainya, setelah seminggu menerapkan WFO (Work from office) 100 persen.

Hal itu merupakan tindak lanjut dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk tidak menerapkan WFO 100 persen, lantaran melonjaknya kasus omicron di Indonesia, khususnya di Jabodetabek.

Baca Juga: Persempit Omicron, PDIP Kota Probolinggo Gelar Vaksin Booster

Meski begitu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo tak serta merta memberlakukan WFH bagi pegawainya.

"Kita masih menunggu petunjuk dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi," jelas Maryoto, Senin (17/1/22).

Penerapan WFH sebagai bentuk antisipasi penyebaran varian omicron. Apalagi varian ini dianggap lebih menular dari varian covid-19 lainya. Dengan WFH diharapkan bisa mengurangi kerumunan dan pencegahan terciptanya klaster perkantoran.

"Sepanjang kondisi darurat bisa kita turunkan lagi," jelasnya.

Disinggung penyebaran varian omicron di Tulungagung, Maryoto pastikan hingga kini belum ditemukan.

Meski begitu pihaknya tidak akan kecolongan, dan menyiagakan seluruh potensi medis di Tulungagung, serta menggencarkan 3T (testing, tracing dan treathment).

"Mudah-mudahan enggak ada, dan sampai sekarang enggak ada," terangnya.

Baca Juga: Waspada Lonjakan Omicron, Bupati Ipuk Tinjau Kesiapan Rumah Sakit Daerah

Antisipasi lainya dengan memperketat pengawasan terhadap PMI (pekerja migran Indonesia) yang baru pulang. Pihaknya bakal memintak pemerintah di tingkat desa untuk mengawasi PMI yang pulang di desanya.

"Pulang harus lapor pak RT, RW dan Kades," katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau perkantoran untuk kembali melaksanakan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home dalam dua pekan ke depan.

Meski tak wajib, kebijakan ini dianggap bisa menekan angka penyebaran varian Covid-19 Omicron yang terus menanjak di Indonesia, khususnya di Jabodetabek.

Baca Juga: Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Potensi Lonjakan Omicron di Luar Jawa-Bali

“Kalau WFH masih mampu mencapai tingkat produktivitas, kita serahkan pada pimpinan perusahaan untuk melakukan assesment sendiri. Saya imbau opsi tersebut diambil untuk menjaga kasus tetap terkendali,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Ahad, 16 Januari 2022.

Penambahan kasus baru untuk varian Omicron telah menembus lebih dari 1.000 orang per hari, meski telah kembali turun ke 800-an.

Luhut mengatakan peningkatan kasus ini harus terus diwaspadai agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu dalam.

Luhut mengatakan penyebaran varian Omicron kini bukan lagi didominasi oleh kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri, melainkan transmisi lokal (JP/t.ag/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU