BACASAJA.ID - Kereta kelinci biasa dibuat dari kendaraan yang dimodifikasi mirip kereta api, namun berjalan di jalanan umum.
Kereta kelinci ini biasanya dimanfaatkan untuk berwisata oleh ibu-ibu dan siswa taman kanak-kanak.
Baca Juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
Sayangnya sebagai moda transportasi, kendaraan ini minim kelengkapan keselamatanya, sehingga rentan tbulkan korban jika terjadi kecelakaan.
Menanggapi banyaknya kereta kelinci ini, Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustyan bakal melakukan operasi dan melarang kereta kelinci ini beroperasi di jalan umum.
“Kalau di jalan umum enggak boleh, karena tidak memenuhi standard keselamatan,” jelasnya, Jum’at.
Meski demikian, pihaknya memperbolehkan kereta kelinci beroperasi, namun khusus di lokasi wisata.
Kasat Lantas menjelaskan, kereta kelinci merupakan kendaraan modifikasi, yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Kendaraan ini biasanya berasal dari truk angkutan barang yang disulap mirip kereta beserta gerbongnya.
Bedanya gerbong kereta kelinci berupa tempat duduk terbuka, dengan atap.
Selain itu penggerak kereta kelinci juga dibuat dari mesin diesel pompa air. Sehingga tak dilengkapi surat kelengkapan di jalan.
Baca Juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
“Dari STNK nya sudah enggak sesuai, atau malah enggak ada STNK-nya,” terangnya.
Untuk langkah awal, pihaknya bakal melakukan sosialisasi pada warga dan pemilik kereta kelinci ini. Jika tak diindahkan, maka kereta kelinci tersebut bakal disita.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro melarang kereta kelinci mengular di jalan umum.
Selain tak dilengkapi alat keselamatan, laju kereta kelinci juga terhitung lambat.
Baca Juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
“Karena lambat malah mengganggu perjalanan,” katanya.
Banyak dari pemilik kereta kelinci ini membuka paket perjalanan wisata. Bahkan perjalanan wisata yang dilakukan hingga lintas Kabupaten.
Pihaknya menghimbau pada masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang aman jika ingin berwisata.
“Gunakan saja bus atau kereta api yang sudah terjamin keamanannya,” pungkasnya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi