BACASAJA.ID - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan siap untuk memfasilitasi reog untuk menjadi warisan budaya yang diakui dunia melalui UNESCO. Hal tersebut memang membutuhkan perjuangan namun harus didorong agar tidak dipatenkan oleh negara-negara lain.
“Tidak mudah (agar Reog diakui UNESCO) tapi kita harus perjuangkan. Sudah banyak kebudayaan Indonesia yang oleh bangsa lain dipatenkan, diklaim sebagai miliknya.
Baca Juga: Daftar Pejabat Danantara yang Dimodali Aset Rp300 Triliun, Ada Erick Thohir dan Rosan Roeslani
"Tentu kita harus bisa menjaga reog, batik dan lain-lainnya,” ujarnya usai Pagelaran Seni Budaya Reog Punya Indonesia di Monumen Bantarangin, Kecamatan Kauman, dikutip Minggu (6/2/2022).
Pagelaran Reog yang disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir
Dikatakannya, ia siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dengan dipimpin oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan tokoh masyarakat di Ponorogo untuk menjadikan Reog sebagai kesenian yang diakui sebagai milik Ponorogo dan sebagai warisan budaya tersebut.
“Kami dari Kementerian BUMN mendukung bagaimana Reog ini menjadi diakui dunia,” ujar Erick.
Baca Juga: Shin Tae-yong Dipecat, Komisi X DPR RI Panggil Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Dalam acara tersebut, Erick mendapatkan sambutan hangat dan meriah dari warga. Dalam dialog singkat, sejumlah warga dan seniman Reog berharap, perhatian dan dukungan Erick agar dapat membantu kesejahteraan masyarakat Ponorogo melalui Reog.
Ia juga menyatakan, ponsel pintar saat ini juga bisa menjadi alat untuk kreatif dalam mengenalkan Reog hingga ke manca negara dan tanpa batas waktu.
Pagelaran Reog yang disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, ia dan seluruh masyarakat Ponorogo memiliki tekad yang kuat untuk membuat Reog diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya hidup.
Baca Juga: Kontrak STY di Timnas Indonesia Habis Juni 2024, Diperpanjang atau Tidak? Ini Kata STY
Karenanya ia berharap Menteri BUMN Erick Thohir bisa membawa Reog untuk diakui oleh UNESCO.
“Mengapa harus UNESCO? Ini penting agar reog yang kita miliki diakui oleh dunia. Karena Ponorogo adalah rahim yang benar-benar melahirkan kesenian ini. Ke depan kita ingin Reog tidak hanya menjadi tontonan tetapi mampu membawa dampak wisata berbasis budaya yang berdampak luar biasa,” pungkasnya. (PNG/RG4)
Editor : Redaksi