BACASAJA.ID - Grafik jumlah orang yang terpapar virus Corona (Covid-19) di Indonesia belum juga melandai. Terhitung 232 hari sejak kasus pertama diumumkan awal Maret 2020, Penambahan kasus harian tinggi. Bahkan, dalam sebulan terakhir masih bertengger di angka 4.000-an.
Data per 18 Oktober 2020, kasus positif Covid-19 kembali bertambah 4.105 orang, sehingga total kumulasi kasus mencapai 361.867 orang. Sedang akumulasi pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 285.324 orang dan meninggal dunia 12.511 orang.
Pemerintah sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani penyebaran Covid-19 agar tidak terus meluas. Namun, setelah tujuh bulan lebih berlalu, Covid-19 masih saja menyebar dam menginfeksi warga. Bahkan, tenaga medis dan dokter pun ikut terpapar dan meninggal dunia.
Menariknya, mayoritas masyarakat masih percaya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani Covid-19. Ini terlihat dari hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia. "Trust (kepercayaan) terhadap presiden dalam menangani Covid masih lumayan cukup percaya 57,7 persen. Sangat percaya 3 persen. Tidak percaya 12,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, Senin (19/10/2020).
Sedangkan untuk Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan, responden yang sangat percaya hanya 1%. Mereka yang cukup percaya pada Terawan sebanyak 44,6%. Sebanyak 30,9 % responden mengaku biasa saja. Lalu, 15 % mengaku tak percaya dan 2,0 % sangat tidak percaya.
"Ini masih lebih baik dibanding apa yang muncul di Twitter. Di Twitter itu kan saya kira enggak sampai 20 persen yang puas," tutur dia.
Sementara itu terkait kinerja Presiden Jokowi sebanyak 66 % responden merasa puas. Angka tersebut naik dari bulan Juli yang meraup 60%. Lalu sebanyak 2,4 % responden sangat puas, 66 % responden cukup puas, 26,4 % kurang puas dan 2,4 % tidak puas sama sekali dengan kinerja Jokowi.
"Sedikit mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya, tetapi juga tidak beda jauh dibanding tren-tren sebelumnya," terang Burhanuddin.
Padahal, lanjut Burhanuddin, pada 2015 lalu kepuasan masyarakat terhadap Jokowi sempat turun drastis akibat adanya inflasi. Namun, selama beberapa tahun terakhir tingkat kepuasan publik pada Jokowi cenderung stabil di angka 60 %. "Bahkan pandemi itu tidak mampu menurunkan kepuasan terhadap kinerja Presiden," tandas Burhanuddin.
Adapun survei dilakukan selama 24-30 September terhadap 1.200 responden digelar melalui sambungan telepon. Dengan asumsi metode simple random sampling, survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9. (ril)
Editor : Redaksi