BACASAJA.ID - Tak terelakkan, pandemi Covid-19 bisa menimpa siapa saja. Termasuk bayi yang baru lahir. Seperti dialami bayi berinisial EM. Baru lahir dua hari, bayi asal Kelurahan Sebengkok, Tarakan, terkonfirmasi positif virus Corona.
“Belum ada laporan bahwa penularannya lewat air ketuban, bisa jadi waktu ibunya berinteraksi dengan bayinya tidak memakai masker,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti, seperti dilaporkan Antara, Minggu (3/1/2021).
Baca Juga: Awas! Covid-19 Menggeliat Lagi di Indonesia, Kemenkes: Didominasi Varian JN.1
Dijelaskannya, bahwa ini kasus pertama Covid-19 yang ditemukan umur paling muda. Dulu pernah ibu melahirkan positif, tapi bayi yang dilahirkan negatif.
Kasus bayi positif covid-19 di Tarakan, bukan yang pertama.Sebelumnya, pada Mei 2020 lalu, dua bayi positif Covid-19 dari Sumatera Selatan. Diduga bahwa bayi 14 hari ini terpapar dari ibunya yang sudah lebih dulu dinyatakan positif.
Kemudian di Cirebon, Jawa Barat, pada Juni 2020. Bayi berusia 50 hari positif covid-19. Dari keterangan yang disampaikan, awalnya si bayi mengalami gejala seperti suhu tubuh tinggi hingga 38 derajat, batuk, sesak napas dan diare. Kemudian, bayi tersebut dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Ketika dilakukan rapid test, diketahui kalau bayi tersebut menunjukkan hasil reaktif.
Setelah melakukan tes swab akhirnya dipastikan bahwa bayi tersebut positif Covid-19.
Di Jawa Timur, juga pernah terjadi. Seorang bayi perempuan yang baru lahir di Nganjuk pada Oktober 2020 lalu. Bayi ini diketahui tertular virus corona dari sang Mama.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Vaksinasi Diperkuat
Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Tarakan saat ini bertambah 40 orang, dengan jumlah kumulatif kasus positif sebanyak 2.150 orang.
Kemudian kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah satu orang dengan inisial DH (34) warga Kelurahan Kampung I Skip. Jumlah kumulatif kasus meninggal dunia sebanyak 35 orang.
Sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan sebanyak 857 orang. Selanjutnya jumlah pasien yang sembuh bertambah lima orang, jadi jumlah kumulatif yang sembuh sebanyak 1.258 orang.
Baca Juga: Merdeka! Jokowi Bolehkan Lepas Masker Di Ruang Terbuka
Kasus suspek di Tarakan saat ini sebanyak 180 orang, yakni orang yang dengan gejala ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi Covid-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak 2.070 orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19,” katanya.(ss)
Editor : Redaksi