Mitigasi Perubahan Iklim, Gubernur Khofifah Dorong Masyarakat Gotong Royong Rehabilitasi Hutan

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 24 Mei 2022 08:40 WIB

Mitigasi Perubahan Iklim, Gubernur Khofifah Dorong Masyarakat Gotong Royong Rehabilitasi Hutan

i

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (dok: Kominfo Jatim)

BACASAJA.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong masyarakat untuk melakukan aksi mitigasi perubahan iklim melalui kegiatan rehabilitasi hutan. Langkah ini untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas, serta peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.

“Pemanasan global berada di fase yang mengkhawatirkan dan mempengaruhi cuaca serta iklim ekstrem di setiap wilayah di seluruh dunia. Hal ini akan membawa bencana bagi kita semua jika tidak ada langkah konkret untuk menahan lajunya,” kata Khofifah dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Halal Bihalal 1443 H Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA), di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (22/5).

Baca Juga: Gubernur Khofifah Mangkir dari Panggilan KPK, Ternyata Terbang ke China

Khofifah menyebut ancaman perubahan iklim tersebut begitu nyata dan dapat dirasakan seluruh masyarakat dunia. Munculnya siklon tropis, hujan ekstrem, puting beliung, banjir bandang menjadi bukti bahwa perubahan iklim membawa kerugian bagi manusia.

Menurutnya, rusaknya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan tersebut menyerap karbon dengan baik. Di lain sisi, jumlah produksi emisi semakin terus meningkat yang menjadikan atmosfer bumi panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim.

“Saya ingin mengajak kepada kita semua, sejauh yang kita mampu, ayo kita lakukan rehabilitasi dan revitalisasi hutan serta mangrove semaksimal yang kita mampu. Ayo lakukan penanaman dan penanaman kembali,” ajak Khofifah.

Khofifah menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di banyak negara saat ini menggunakan standar green infrastructure, green finance, serta pembangunan dengan pertumbuhan secara inklusif.

Sejalan dengan peran Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini, Khofifah berpendapat bahwa ini adalah momen yang tepat untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga dalam proses mewujudkan negara yang hijau, ramah lingkungan dan hutan.

“Hari ini dunia menunggu kita. G20 presidensinya adalah Indonesia, maka ada target menanam bakau sebanyak mungkin,” imbuhnya.

Kepada IKA SKMA ia berpesan agar terus melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup dan hutan. Ia berharap IKA SKMA bersinergi dengan banyak elemen lain dan komitmen tidak hanya menjaga, tetapi memelihara dan melestarikan hutan. Kerjasama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) dan kelompok tani hutan ( KTH ) merupakan sebuah keniscayaan.

Baca Juga: Usai Periksa Mantan Ketua DPRD Jatim, KPK Panggil Gubernur Jatim Khofifah Terkait Dugaan Kasus Hibah

“Ini adalah sebuah ikatan atau asosiasi yang sangat strategis. Bagi mereka yang mengetahui, IKA SKMA ini merupakan pendekar-pendekar dari seluruh proses untuk menuju pembangunan Indonesia Hijau. IKA SKMA juga merupakan social capital yang luar biasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga membagikan pengalamannya sebagai pecinta alam. Sejumlah gunung yang pernah ia daki. Diantaranya, Gunung Klotok, Gunung Kelud, Gunung Arjuno, Gunung Bromo, hingga Gunung Semeru. Ia juga bercerita pernah bertemu sekeluarga harimau Semeru sebelum dinyatakan punah di tahun 1980-an.

Menurutnya, menjadi pecinta alam, bukan sekadar naik gunung, eksplorasi jurang, lembah, gua, dan hutan. Lebih dari itu, ada banyak etika lingkungan yang harus dijunjung agar keindahan alam bisa tetap terjaga dan lestari. Selain itu, juga sebagai bentuk cara bersyukur kepada Tuhan yang menciptakan alam Indonesia yang begitu indah.

“Tidak pernah saya mengambil satu pun pohon anggrek yang saya lihat begitu indahnya di sepanjang gunung Semeru. Bahkan di situ saya pernah bertemu harimau Semeru, banyak yang kemudian mempertanyakan. Ketika perjalanan ke Ranu Pane saya kan suka potong kompas. Lalu saya lihat ada gundukan dan kayak ada lubangnya seperti goa. Di situ ada harimau bersama beberapa anaknya. Ini sekitar 1978-1979 beberapa kali saya ke Semeru. Jangan dibayangkan ke Ranupane seperti sekarang bisa langsung pakai mobil.,” ungkapnya.

Dalam agenda yang sama, Gubernur Khofifah menyerahkan tali asih atau santunan kepada 8 anak yatim/piatu alumni IKA SKMA yang sebelumnya juga telah mendapatkan santunan dari Ketua Umum PP IKA SKMA didampingi Ketua IKA SKMA Jawa Timur.

Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Gelontorkan Bansos Rp6,3 Miliar di Pamekasan

Sementara itu, Ketua Umum PP IKA SKMA Abdul Kodir menyampaikan bahwa IKA SKMA siap bersinergi dengan berbagai pihak baik OPD di lingkungan Pemprov Jatim dalam mewujudkan optimis Jatim bangkit. Khususnya di bidang kehutanan dan lingkungan hidup seperti pesan Gubernur Khofifah.

Selain itu, ia juga mengatakan IKA SKMA juga siap berupaya dalam mewujudkan “Green Indonesia”. Diantaranya melalui gerakan-gerakan mengurangi sampah dan emisi.

“Banyak anggota kami yang bekerja berhadapan langsung dengan masyarakat, dengan lembaga masyarakat desa hutan seperti tadi yang disampaikan oleh Gubernur. Beliau berpesan bahwa lembaga atau organisasi yang besar ini harus bersinergi dengan semua elemen yang ada di Jawa Timur, karena hutan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dari sektor tumbuhan dan kayu,” kata Abdul Kodir.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PP IKA SKMA, Plt. Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas, Kepala Perum Perhutani Divre Jawa Timur, dan Ketua ARGA DIKA Jawa Timur. (KMPLN)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU