Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir. | BCSJ/BYTA
BACASAJA.ID | Surabaya - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Kota Surabaya) mengusulkan, jumlah vaksin yang akan digelontorkan sebanyak 2 juta dosis. Hal itu diusukan pascakedatangan vaksin sinovac di Kota Surabaya, Senin (4/1/2020). Jumlah tersebut ditujukan kepada para tenaga kesehatan (Nakes) sekitar 500 sampai 600 orang.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir mengatakan, nakes sangat memerlukan, sebab mereka merupakan pertahanan terakhir. Mengingat, posisinya selalu berada di garda terdepan dalam penanganan pasien.
"Jadi kalau misal tenaga kesehatan itu termasuk Cleaning service, petugas apotik itu juga nakes. Mereka harus yang pertama karena mereka melayani orang orang yang sakit. Kalau ada masyarakat yang sakit, nakes adalah orang pertama yang menangani," terangnya, Selasa (05/01/2021).
Bila tidak divaksin terlebih dahulu, menurut Akmarawita, tentunya mereka akan terpapar. Otomatis, akan menjadi kesulitan ketika melayani masyarakat. Itulah kenapa Akmarawita meminta para pejuang medis diutamakan.
Selain tenaga medis, prioritas kedua adalah petugas pelayanan publik. Seperti, staf yang membuat kebijakan, kemudian melakukan kontak dengan antar dinas, suka berpindah pindah tempat jadi sering kontak dengan semua orang.
"Memang prinsipnya, kalau terlalu banyak kontak itu resiko terkena covid tinggi. Kalau berdasarkan prioritas itu yang pertama divaksin nakes dan juga petugas pelayanan publik," terangnya.
"Kalau sudah divaksin, antibodinya muncul, nanti sukar untuk terkena. Andaikata terkena mungkin menampakkan gejala ringan," imbuh pria dari fraksi Partai Golkar tersebut
Mobilitas nakes dan petugas publik tidak akan menularkan ke orang lain ketika berhasil divaksin. Akmarawita berpendapat, prioritas kedua bukan melihat dari ruang lingkup pejabat. Tapi yang harus dipahami betul bahwa prioritas ini bertujuan untuk benar benar memutus mata rantai.
"Ada dua gelombang, Januari-Maret, Maret-April. sesuai dengan jumlah, ada dua kali suntikan. Yang diutamakan mulai dari zona merah, itu nanti akan dapat sesuai dengan zona wilayahnya masing masing," pungkasnya. (Byt/rga)
Editor : Redaksi