GRESIK - Seorang nara pidana di Rutan (Rumah Tahanan) Kelas II B, Cerme Gresik menjadi mualaf. Warga binaaan bernama Budi Cahyono (19) ini memutuskan masuk agama islam lantaran ia sering mendengar lantunan ayat suci Al Quran di Masjid Rutan.
"Dari pengakuannnya dia (Budi) merasa tenang ketika mendengar orang mengaji. Memang setiap minggu kita adakan kegiatan religi di Masjid Rutan," kata Aris Sakuriyadi, Kepala Rutan Kelas II B, Gresik kepada detikJatim, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik
Selain mendengarkan alunan ayat suci yang merdu, isi kajian yang disampaikan MUI Gresik membuat dirinya tenang. Hal itu lah lantas membuat warga asal Desa Sembung, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Dengan bimbingan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik dan disaksikan warga binaan Rutan Gresik lainnya. Dia mengucapkan dua kalimat syahadat," jelas Aris.
Aris menambahkan Budi merupakan tahanan pengedar pil koplo yang divoni selama 3 tahun sub Rp 800 juta atau tiga bulan kurungan. Selama berada ditahanan Budi berperilaku baik dan tidak pernah melakukan hal buruk.
Baca juga: Bunuh Diri dengan Loncat dari Lantai 30 Icon Apartement Gresik, ART ini Tulis Pesan Sedih ke Mamanya
"Dari vonis itu, yang bersangkutan sudah menjalani masa tahanan selama 6 bulan atas kasus pil koplo. Semoga dengan menjadi mualaf merubah kepribadian yang lebih baik," terangnya.
Kepada petugas, lanjut Aris, sebelum masuk Islam, Budi menceritakan bahwa ia kerap melihat temen-temen sesama warga binaan yang aktif mengikuti kegiatan pesantren, itu lebih bisa sabar menerima keadaan dan lebih mempunyai semangat hidup. Hal itu, tidak ia dapatkan baik diluar ataupun didalam penjara.
"Padahal kita juga adakan kegiatan religi bagi agama lain. Tapi dia mengaku merasa tenang ketika mendengar kajian dari Agama Islam," tutur Aris.
Baca juga: Gerak Cepat! Bupati Gresik Gus Yani Berhasil Bentuk Koperasi Merah Putih di 223 Desa
Usai mengucapkan syahadat, Wakil Ketua Umum MUI Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib memberi hadiah khusus berupa seperangkat alat sholat, kepada Budi Cahyono. Hal ini sebagai bentuk perhatian dan support kepadanya yang baru menjadi mualaf.
"Ini menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa ketika kita mendapat ujian, itu bukan karena Allah benci kepada kita, tapi agar kita mengingat Allah. Intinya kita tetap dukung kepada nara pidana yang melakukan kegiatan positif," tutup Aris. (IAN)
Editor : Redaksi