BACASAJA.ID - Program vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Kamis (14/1/2021). Orang pertama yang menerima suntikan dosis vaksin Sinovac adalah Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak.
Emil diketahui menggantikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri, karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca juga: Wagub Emil Dardak : Jawa Timur Siap Uji Coba Vaksin BCG Baru
Di lokasi, Emil menjalani serangkaian proses cek kesehatan sebelum menerima suntikan vaksin. Sebelum disuntik, Emil tengah berkonsultasi dengan tim dokter mengenai kondisi kesehatannya secara keseluruhan di meja dua.
Ia nampak didampingi sang istri Arumi Bachsin yang juga tengah menberikan semangat. Proses cek kesehatan pun berlangsung sekitar 15 menit. Setelah dinyatakan sehat dan memenuhi ketentuan di vaksin, Emil menuju meja 3 dan mengambil tempat duduk di depan layar bertuliskan Vaksin Aman dan Halal, kemudian disuntik oleh vaksinator dibagian lengan kirinya.
Emil terlihat memejamkan mata saat disuntik namun terlihat biasa saja. Setelah ia selesai penyuntikan vaksin diberikan kepada Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim M Dhofir dan beberapa tokoh penting lainnya. Total ada 22 orang.
Sementara itu, Gubernur Khofifah yang menonton secara virtual menyampaikan bahwa dirinya tak bisa ikut lantaran masih melakukan isolasi. Kendati semikian, koordinasi tetap dilakukan dalam upaya penyelenggaran vaksinasi secara serentak kali ini.
Baca juga: Gubernur Khofifah-Wagub Emil Sampaikan Visi dan Misi di Hadapan Anggota DPRD Jatim
"Saya dan Kadinkes sedang menyempurnakan isolasi. Namun saya tetap melakukan koordinasi bagaimana Jatim dan provinsi lain serentak melakukan vaksinasi," ucap Khofifah.
Usai Grahadi, vaksinasi selanjutnya, kata Khofifah akan dilakukan Surabaya Raya meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo pada Jumat (15/1/2021) besok.
"Komitmen ini akan menjadi penguat bagi semuanya," imbuh Khofifah.
Baca juga: Ayah Wagub Jatim Meninggal Dunia, Supir Ngantuk Penyebab Kecelakaan
Pada kesempatan yang sama, Ketua IDI Jatim dr Sutrisno, mengatakan angka kematian di Jatim masih tinggi. Namun dalam tempo satu tahun, badan dunia dan company besar bisa membuat vaksin. "Padahal normalnya 5-10 tahun. Jadi bagi dunia medis ini luar biasa," kata Sutrisno.
Ia meminta seluruh masyarakat Jatim kompak, jangan takut vaksinasi. Ia juga mengingatkan, vaksin adalah harapan namun vaksin bukan berarti menyelesaikan masalah. Maka, tetap menjaga 3M sebagai suatu kebiasaan hidup. "Vaksin adalah pemelihara kelangsungan hidup," kata dia.(Arry)
Editor : Redaksi