Luberan Air Bercampur Minyak di Manyar Gresik Diduga Limbah B3

bacasaja.id
Sumber air berwarna coklat bercampur minyak yang meluber di Jalan Raya Roomo No 248 Desa Roomo RT 4 RW 2 Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Jumat (19/3/2021).

BACASAJA.ID - Luberan air berwarna cokelat bercampur minyak yang ada di Jalan Raya Roomo No 248, Desa Roomo RT 4, RW 2, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, diduga limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) gegerkan warga.

Luberan air itu tiba-tiba mengaliri jalan raya kemudian dialihkan ke lubang selokan. Cairan bercampur minyak itu berwarna coklat, keluar busa kecil-kecil warna putih yang belum diketahui dari mana, dan milik siapa luberan yang diduga limbah B3 itu.

Baca juga: Bersihkan Limbah Truk Tangki, Dua Karyawan PT HAN Di Mojokerto Tewas Dan Dua Lainnya Dirawat Di Rumah Sakit

Dari informasi yang didapat, luberan terjadi sekitar pukul 10.00 siang, kemudian langsung didatangi oleh petugas pekerja perusahaan entah dari mana, kemudian dialirkan ke selokan dekat lokasi luberan air berasal.

Salah satu warga Roomo, Lilik Farida (43) mengatakan saat awal kemunculan luberan air itu, dirinya bersama warga lainnya saling bertanya-tanya karena tidak tahu sumber asalnya.

“Yang jelas bukan milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), karena di wilayah kami tidak ada PDAM, melainkan HIPAM (Himpunan Pemakai Air Minum) dengan ngebor,” ungkapnya, Jumat (20/3/2021).

Perempuan yang juga penjaga toko itu menambahkan, dulu pada tahun 2011 ada pengerjaan proyek pipa di depan tokonya. Lokasi luberan air yang diduga B3 itu berjarak sekitar 3 meter dari proyek pipa.

Baca juga: Pencemaran Industri sudah Berkurang, tapi Sampah Menumpuk di Bantaran Kali Surabaya, Tim Patroli Air Jatim: Ada 20 Titik

“Mungkin saluran pipa pabrik, karena di wilayah ini banyak sekali pabrik atau perusahaan,” ujarnya.

Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Desa setempat. Karena semburan cairan mengandung minyak dan lendir jika disentuh.

“Warga seketika melaporkan ke pihak RT, kemudian mengambil sampel cairan bersama Pemdes,” jelas Lilik.

Baca juga: Komisi D DPRD Jatim: Pusat Pengolahan Limbah Industri B3 Dawarblandong harus Beroperasi akhir 2021

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencemaran dan Pengendalian Limbah DLH Kabupaten Gresik, Bahtiar Gunawan belum tau tentang luberan cairan yang diduga limbah B3 itu. Pihaknya akan segera datang kelokasi untuk melakukan kajian bersama anggotanya.

“Iya mas, nanti anggota kami akan datang ke lokasi luberan untuk melakukan cek,” ujar Bahtiar.(TBK)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru