Tolak Impor Beras, DPRD Lamongan: Panen Melimpah tapi Harga Anjlok

bacasaja.id
Darwoto, Wakil ketua DPRD kab. Lamongan (Foto : At5/ ist/bacasaja.id)

BACASAJA.ID- Penolakan atas usulan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang akan mengimpor beras, terus bergulir. Kali ini datang dari pimpinan DPRD Kabupaten Lamongan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Darwoto menegaskan, impor beras tersebut meresahkan para petani di Lamongan. Pasalnya Lamongan sendiri merupakan daerah yang menjadi penghasil beras pertama di Jatim dan nomor 5 secara nasional.

Baca juga: Menolak Beri Ambulans, DPRD Lamongan Panggil Puskesmas Kalitengah

"Kami kurang setuju dengan wacana impor beras, karena kita tahu hasil panen petani di Lamongan sudah cukup banyak dan melimpah ruah," tandas Darwoto dihubungi Senin (29/3/2021).

Seperti diketahui, produksi gabah atau beras di Lamongan sendiri juga menjukkan tren positif. "Data yang kami peroleh, produksi gabah tahun 2020 ini sebesar 1.127.965 ton,. Ini terbesar di Jawa Timur dan 5 besar secara nasional," beber Darwoto.

Baca juga: Temui Pengurus BUMDes, DPRD Lamongan: Pemkab Tak Serius Membina UMKM

Sedangkan masuk tahun 2021ini, pada bulan Januari ada produksi gabah 9.293 Ton. Februari 159.000 ton, dan Maret diperkirakan 283.148 ton sebagai puncak panen.

Tidak berhenti disitu, Darwoto juga mengestimasikan masuk bulan April juga diperkirakan 68.063 ton ada produksi beras di Kab. Lamongan.

Baca juga: Bertemu DPRD di Sawah, Petani Lamongan Keluhkan Harga Gabah

"Maka tugas kita sekarang adalah bagaimana membantu petani untuk lebih meningkatkan hasilnya lagi baik secara kuantitas dan kualitas",imbuh Darwoto.

Darwanto sendiri berharap agar pihak Bulog dapat menyerap gabah hasil panen para petani. Apalagi saat ini harga gabah anjlok di kisaran Rp3000 . (at5/L1)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru