BACASAJA.ID -Temuan varian baru covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan dan Inggris pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah Jawa Timur, cukup mengagetkan. Bisakah dicegah penyebarannya?
Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSIL) mengaku membutuhkan alat PCR yang mendeteksi 4 gen sekaligus, untuk mencegah penyebaran mutasi virus baru.
Baca juga: Cegah Masuknya Covid-19 Varian Omicron, Pemerintah Perketat Pintu Masuk ke Wilayah NKRI
Dr Fauqa Arinil Aulia spesialis Pantologi klinik penanggung jawab RSLI mengatakan, alat PCR yang direkomendasi WHO bulan September 2020 lalu, menggunakan 3 target gen.
Jika terjadi mutasi, maka membutuhkan alat PCR yang mendeteksi 4 target gen. Sebab, rumah sakit atau klinik biasanya melakukan tes PCR dulu baru dirujuk.
Baca juga: Bersiap Hadapi Varian Corona AY.4.2 dari Inggris, Menkes: Tahun Depan banyak Agenda Penting
"Yang perlu diwaspadai WHO sama seperti ketika ada Varian of High Sequence, terjadi mutasi virus yang merubah sifat aslinya. Sehingga PCR yang sekarang tidak bisa mendeteksi keberadaan virus," ungkap Dr Fauqa Arinil Aulia, Selasa (18/5/2021).
Ia juga mengakatakan bahwa, pemeriksaan virus varian baru, membutuhkan waktu dua minggu untuk mengetahui hasilnya, serta tergantung dari kecepatan laboratorium Balitbangkes.
Baca juga: Tetap Waspada, Begini Jurus Jawa Timur Cegah Gelombang Ketiga Covid-19
Sementara itu, untuk saat ini total data Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk di Jawa Timur sebanyak 9278, dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Kemudian jumlah pasien pekerja migran indonesia yang dirawat sebanyak 32 orang. (byta)
Editor : Redaksi