BACASAJA.ID- Saat Idul Fitri, masyarakat Indonesia mempunyai budaya pulang kampung atau mudik. Mudik ini dilakukan untuk merayakan Idul Fitri dan bersilaturahmi dengan keluarga di tanah air. Termasuk PMI (pekerja Migran Indonesia) yang berasal dari Tulungagung.
Di Tulungagung diperkirakan ada sekitar 1.204 PMI yang pulang, sebelum dan setelah Idul Fitri. Dibalik kepulangan PMI ini ada beberapa kisah unik. Selain membawa kesuksesan, beberapa diantaranya harus menelan pil pahit, ditipu oleh pria yang dikenalnya melalui media sosial.
Baca juga: Dinyatakan Meninggal Sebulan Lalu, Jenazah PMI Online Scam Kamboja Akhirnya Tiba di Surabaya
Seperti yang dialami oleh Melati dan Mawar (keduanya nama samaran). Melati merupakan warga Madiun yang ngotot ingin pulang ke Tulungagung.
Melati berdalih pulang ke Tulungagung lantaran mengaku suaminya berasal dari Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
“Ngakunya sudah menikah dengan pria dari Kecamatan Rejotangan,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso.
Namun saat diminta menunjukan bukti pernikahannya, Melati terus mencari alasan. Hingga akhirnya terungkap jika Melati hanya menikah siri dengan si pria.
Lantaran buka pasangan sah, Melati akhirnya dikembalikan ke daerah asalnya, Madiun.
“Di Madiun ternyata Melati sudah punya suami,” katanya lebih lanjut.
Baca juga: Antisipasi Omicron, Pemkab Tulungagung Kembali Jemput PMI Di Bandara
Mirisnya lagi, Melati sudah mengirimkan semua hasil keringatnya ke pria yang diakui sebagai suami sirinya tersebut. Kisah yang sama dialami oleh Mawar, PMI asal Kecamatan Pucanglaban. Mawar terkena bujuk rayu Bejo, warga Kecamatan Kedungwaru.
Sama dengan Melati, Mawar kenal dengan Bejo melalui media sosial. Uang hasil keringatnya di luar negeri dikirim ke Bejo. Bejo menjanjikan uang yang hasil kerjanya di luar negeri akan diwujudkan sebuah rumah saat tiba di tanah air.
“Ternyata rumah yang ditunjukan itu rumah kontrakan yang dikontrak selama 5 tahun,” kata Agus.
Sedang uang yang sudah dikirim ke Bejo sudah ludes tak bersisa. Kisah Mawar terungkap saat pulang ke Tulungagung Mawar dijemput Bejo yang mengaku sebagai perangkat desa.
Baca juga: 129 PMI dari Malaysia Tiba di Jatim, Gubernur Khofifah: Siapkan Karantina
Perangkat desa asal Mawar tentu kebingungan, lantaran tak merasa menjemput Mawar. Setelah diselidiki, ternyata Mawar dijemput oleh Bejo yang menyaru sebagai perangkat desa.
Dari kisah 2 PMI di atas, Agus meminta agar PMI tak mudah tergiur dengan janji manis orang yang baru dikenalnya. Apalagi sampai menyerahkan hasil kerjanya pada mereka.
“Lebih baik uang itu dikirimkan ke keluarga, sehingga jelas,” pungkasnya. (Noyo/JP).
Editor : Redaksi