Polres Tulungagung Selidiki Puluhan Ternak Mati Akibat Disantet

bacasaja.id
Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto saat melakukan silaturahmi dengan peternak di Desa Sidomulyo

 

BACASAJA.ID - Polres Tulungagung tengah menyelidiki kasus kematian puluhan ternak sapi dan kambing di Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo.

Baca juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang

Penyelidikan ini dilakukan untuk menjawab keresahan masyarakat, lantaran mereka menduga puluhan ternak itu sengaja dibuat mati dengan cara disantet.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto selepas bersilaturahmi dengan peternak di Desa Sidomulyo mengatakan sudah memeriksa beberapa saksi terkait kematian ternak-ternak ini.

“Sudah dilakukan pemeriksaan pada 7 orang yang kita periksa,” kata Kapolres, Jum’at (21/5/21).

Mereka yang diperiksa adalah pemilik ternak yang mati, dan orang yang menyembelih ternak. Dari pemeriksaan yang dilakukan, hewan yang mati sudah mengalami beberapa gejala sebelum mati.

Baca juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan

“Dari beberapa interogasi tidak ada indikasi dibunuh,” jelasnya.

Sebagai upaya untuk menepis adanya anggapan santet pada ternak-ternak ini, pihaknya menghimbau agar masyarakat melaporkan setiap kematian terbak pada petugas.

Disinggung kasus kematian ini seperti yang terjadi di Desa Nyawangan beberapa waktu lalu, Kapolres tegaskan penyelidikan belum menyentuh hal itu.

Baca juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka

Namun dirinya memastikan kematian ini bukan ulah mafia daging sapi, yang sengaja meracuni sapi agar harga jualnya murah. “Tidak ada unsur ke sana,” pungkasnya.

Sebelumnya warga Desa Sidomulyo dibuat geger dengan kematian mendadak puluhan ternak sapi dan kambing. Dalam perut ternak itu ditemukan beberapa benda aneh, seperti kain, batu, besi, baut dan plastik. Ternak yang mati mencapai 25 ekor.

Warga menduga ternak itu mati akibat disantet oleh orang tak bertanggungjawab jawab (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru