BACASAJA.ID - Tingkat fatalitas lakalantas di Kabupaten Gresik diketahui menurun signifikan selama berlakunya Operasi Ketupat Semeru 2021 pada 6 - 17 Mei 2021. Selama periode itu, angka fatalitas turun sekitar 96 persen.
Terkait hal ini, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menyebut penurunan itu diperoleh berkat kerja keras jajarannya dalam sosialisasi dan edukasi menekan pelanggaran berpotensi penyebab lakalantas.
Baca juga: Pria Sidoarjo Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Kos Driyorejo Gresik
Ia mengatakan pada H-12 Idul Fitri pelaksanaan operasi biasa periode 24 April hingga 5 Mei 2021, angka lakalantas di Kota Santri itu tercatat sebanyak 22 kejadian, dengan angka fatalitas 29 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 4 orang luka ringan.
"Rincian itu menunjukkan fatalitas lakalantas bisa dikatakan tinggi," ungkap Arief, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Pastikan Stok dan Harga Sembako Stabil, Tim Gabungan Sidak Pasar Jelang Ramadhan
Namun, penurunan drastis terjadi dua pekan kemudian saat berlakunya operasi Ketupat Semeru 2021 mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021, dengan catatan ada 24 kejadian, dengan fatalitas turun drastis.
Ia mencatat pada Operasi Ketupat Semeru 2021 dilaporkan hanya satu orang meninggal dunia, dua orang menderita luka berat, dan 35 orang mengalami luka ringan.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Satgas Pangan Polres Gresik Sidak Pasar Baru dan Superindo, Ini Hasilnya
"Capaian penurunan fatalitas lakalantas ini diduga efek Operasi Ketupat Semeru 2021, yakni saat diberlakukan pelarangan mudik lebaran maupun penyekatan hingga menurunnya mobilitas masyarakat," tutur Arief yang merupakan alumni Akpol 2001 tersebut. (tna)
Editor : Redaksi