BACASAJA.ID- Misteri kematian puluhan sapi di Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo akhirnya terungkap. Dari pemeriksaan dan uji laboratorium yang dilakukan, kematian puluhan sapi ini disebabkan oleh virus anthrax.
Uji laboratorium dilakukan pada sampel ternak yang mati dan 44 sapi yang masih sehat. “Hasil dari laboratorium itu, sapi yang mati terindikasi Anthrax, sedang 44 sapi lainya sehat,” kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Jum’at (4/6/21).
Baca juga: Puluhan Sapi Mati Mendadak Di Junrejo Batu
Total sapi yang mati di Desa Sidomulyo sebanyak 26 ekor, dan 3 ekor kambing. Matinya puluhan ternak secara beruntun itu awalnya dianggap tak wajar.
Kematian puluhan ternak itu lantas dilaporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kementrian Pertanian. Sebagai langkah pencegahan, pihaknya meminta pada Forkopincam Pagerwojo untuk melakukan penyaringan pada peternak di desa tersebut.
“Bahasanya seperti di-lock down lah, sapi-sapi di wilayah desa itu belum bisa keluar,” kata Bupati.
Pihaknya mendirikan posko di desa tersebut. Petugas yang berjaga di posko berasal dari Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Jogjakarta. Sapi yang sehat dilakukan proteksi berupa penyemprotan kandang menggunakan disinfektan.
Baca juga: Imbas Bakteri Anthrax, Ribuan Ternak di Tulungagung bakal Divaksin
Pihaknya meminta pada warga yang memiliki ternak untuk mengawasi ternaknya. Jika menemukan gejala sakit pada ternaknya, diminta untuk melaporkan ke posko yang didirikan.
Meski demikian, pihaknya tak akan menutup pasar hewan. Lantaran sudah melakukan isolasi pada ternak yang sakit. Maryoto juga mengelak jika virus ini sudah menular ke manusia.
Anthrax dikenal sebagai penyakit hewan ternak yang bisa menular ke manusia atau zoonosis. Anthrax sering menyerang ternak.
Baca juga: Isu Anthrax tak Pengaruhi Penjualan Sapi di Pasar Hewan Tulungagung
Hewan yang terkena anthrax mempunyai gejala seperti kudis di kulitnya. Pada manusia, anthrax sebabkan luka terbuka pada kulit, mirip borok. Sementara itu Kepala Desa Sidomulyo, Mulyono saat dikonfirmasi enggan berkomentar.
Pada pertengahan bulan Mei 2020, warga Desa Sidomulyo resah dengan matinya puluhan sapi secara beruntun. Dalam perut sapi dan kambing yang mati, ditemukan beragam benda aneh. Warga menduga ternak mereka mati karena santet. Forkopimda Tulungagung harus turun untuk meredakan keresahan warga (Noyo/JP).
Editor : Redaksi