BACASAJA.ID- Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bertemu dengan pengurus pusat LMI (Lembaga Manajemen Infaq), Rabu (23/6/21).
Pasca pertemuan itu, Maryoto katakan LMI bisa menjadi lembaga yang bisa membantu kesejahteraan masyarakat, khususnya yang bergerak dalam bidang pertanian.
Baca juga: Surat Edaran Bupati Tulungagung soal Penutupan Tempat Hiburan Picu Keresahan
“Ya pemberdayaannya, jadi membantu masyarakat,” kata Maryoto.
Maryoto akui di Tulungagung sudah ada lembaga yang mengelola infaq dan zakat warga seperti Baznas, meski sama namun pengelolaan yang dilakukan berbeda.
Presiden Direktur Laznas LMI, Agung Wijayanto menjelaskan sebagai lembaga yang mengelola zakat dan infaq sudah ada di 12 provinsi. Khusus di Tulungagung sudah eksis selama belasan tahun dengan ratusan donatur.
Pertemuan dengan Pemkab ini dirinya berharap bisa bersinergi lagi dengan lebih baik. “Tadi titik tekannya ada di 4 sektor, pendidikan, ekonomi, pemberdayaan petani kecil, pemberdayaan peternak kecil,” jelas Agung.
Untuk sektor pendidikan, pihaknya bakal memberikan beasiswa untuk pelajar yang tidak mampu dan berprestasi untuk menempuh perguruan tinggi.
Baca juga: Bupati Tulungagung Hadiri Launching J Connect Remiten Bank Jatim
Untuk sektor ekonomi dan pemberdayaan, pihaknya bakal memberikan pinjaman modal usaha. Dirinya menilai petani kecil sering menjadi korban, apalagi saat harga pupuk dan benih melambung serta harga gabah jatuh.
“Kami menyiapkan beberapa lahan dari hasil waqaf, pengadaan kami untuk digarap petani, sehingga mereka enggak usah bingung sewa lahan,” ujar Agung.
Bahkan dari pertemuan ini, lahan Pemkab Tulungagung yang nganggur bakal dikelola untuk masyarakat bekerja sama dengan LMI.
Baca juga: Ground Breaking JLS Brumbun-Sine, Bupati Tulungagung : JLS Bisa Tingkatkan Kehidupan Masyarakat
Lalu bagaimana cara petani mengembalikan modal usaha ini?. Agung menjelaskan modal ini bisa dikembalikan jika sudah panen. Keuntungan dari pertanian ini selanjutnya dibagi 2 untuk selanjutnya dikelola lagi. Hasil panen petani juga dibeli oleh LMI.
“Di Jawa Timur ada 100 hektar, target kita nanti 500 hektar,” pungkasnya.
Dana infaq yang dikelola LMI Tulungagung sebesar 400 juta per bulan, untuk seluruh jatim sebesar 3 milyar rupiah (Noyo/JP).
Editor : Redaksi