TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung bakal memperpanjang penutupan pasar hewan hingga pertengahan Juni 2022.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi dan sosialisasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Selasa (24/5/22).
Baca juga: Pasca Idul Fitri, Penyakit Mulut Dan Kuku Hewan Ternak Di Jatim Terkendali
Sedianya pasar hewan direncanakan beroperasi kembali pada 30 Mei 2022 mendatang. Namun kondisi PMK yang kian meluas memaksa Pemkab Tulungagung memperpanjang penutupan hingga 12 Juni 2022.
Sebab Pemkab Tulungagung tak mau PMK masuk ke wilayah Kabupaten Tulungagung yang menjadi 1 dari 6 zona hijau PMK.
“Pasar hewan ditutup sementara, itu sebagai upaya antisipasi PMK. Bakul (pedagang) dari luar kota sementara dihadang,” kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Selasa (24/5/22).
Penutupan sementara tak hanya di pasar hewan Kabupaten, namun juga di pasar desa. Sebab PMK selain menyerang sapi, juga menyerang kerbau, kambing dan babi.
Upaya pencegahan lainya dengan mendirikan posko PMK di sentra peternakan.
Maryoto berdalih penutupan ini untuk melindungi peternak sapi di Tulungagung. Mengingat Tulungagung merupakan salah satu sentra produksi susu sapi.
Produksi susu sapi terpusat di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Peternak sapi di Tulungagung mampu memproduksi susu sekitar 150 ton susu tiap harinya.
Baca juga: Bupati Siapkan Anggaran 700 Juta, Ternak Mati Capai Ratusan Di Satu Desa, Data Beda Dengan Pemkab
“Besok Jumat (27/5/22) ini Koperasi susu akan dikumpulkan semua di Provinsi,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto jelaskan Pemerintah bakal mengimpor 3 juta vaksin PMK.
Dari jumlah itu 2 juta diantaranya diperuntukkan bagi Jawa Timur. Untuk alokasi kabupaten akan dirapatkan lebih lanjut pada Jum’at lusa.
“Tadi katanya diprioritaskan pada sentra ternak,” jelasnya.
Pembagian ini sepenuhnya kewenangan dari pemeriksaan provinsi. Impor vaksin baru akan dilakukan pada Juni mendatang.
Baca juga: Disnak Dan Keswan Kabupaten Tulungagung Mulai Vaksinasi PMK
Disinggung pelayanan vitamin untuk ternak, pihaknya katakan selalu sediakan vitamin untuk ternak.
Namun karena keterbatasan jangkauan, sementara vitamin bisa didapatkan di kantor Dinas Peternakan.
“Di tempat kami selalu menyediakan pelayanan, karena keterbatasan pembiayaan tidak bisa menjangkau peternak individu di Tulungagung,” jelasnya.
Dari datanya, populasi sapi perah di Tulungagung sekitar 25 ribu ekor, sapi potong 144 ribu, kambing 207 ribu, dan babi 10.500 ekor (JP/t.ag)
Editor : Redaksi