Ijin Hajatan di Tulungagung Harus Membayar Jutaan, Itu Tidak Benar

author bacasaja.id

- Pewarta

Sabtu, 24 Okt 2020 12:47 WIB

Ijin Hajatan di Tulungagung Harus Membayar Jutaan, Itu Tidak Benar

i

Anggota pengendalian dan operasional gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Tulungagung, saat memberikan pengertian kepada masyarakat

bacasaja.id - Mulai bulan September hingga Oktober 2020, jumlah pemohon ijin hajatan dan event mengalami peningkatan. Namun meningkatnya permohonan ijin hajatan dan event di Kabupaten Tulungagung, dibarengi juga dengan munculnya calo-calo perijinan. Harga untuk pengurusan ijin bervariasi, kisaran 7 – 8 juta rupiah.

Anggota Pengendalian dan Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GGTP) Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Dedi Eka Pratama mengaku sudah mendapat informasi mengenai calo ijin hajatan. Tetapi menurut Dedi, kabar mengenai harga perijinan 7 – 8 juta itu di Kabupaten Tulungagung  tidaklah benar. Sebab kata Dedi, permohonan ijin hajatan di GGTP seluruhnya gratis.

“Bahkan untuk foto copy pemohon yang melakukan sendiri, jadi kita tidak mengenakan biaya,” ujar Dedi, Jum’at (23/10/20).

Dedi meminta, jika warga ingin mengurus ijin hajatan dan event cukup melakukanya sendiri. Jika ada yang mengaku bisa mengurus ijin hajatan dan event, Dedi katakan agar warga berhati-hati dan tidak mempercayainya.

“Agar tahu dan mengerti pengurusanya, prosesnya bagaimana dan kapan jadinya ijin,” terangnya.

Untuk pengurusan ijin hajatan, warga cukup mencari pengantar dari pemerintah desa setempat. Lalu warga meminta rekomendasi dari tim Gugus Tugas di tingkat Kecamatan, dengan dilampiri KTP dan KK penanggung jawab, dan lokasi kegiatan.

“Kemudian diajukan ke GTPP, untuk diajukan ke Ketua GTPP untuk nanti didisposisi (disetujui), semuanya gratis,” tegasnya.

Untuk prosesnya sekitar 4 hari. Pemohon hendaknya memasukan permohonannya 1-2 Minggu sebelum waktu hajatan atau event. Dari data yang dimilikinya, dari April hingga September sudah ada sekitar 416, sedang untuk Oktober sekitar 300-an. Trend permohonan ijin mengalami peningkatan di pertengahan September 2020. Terakhir, Dedi berpesan pada pemohon ijin hajatan dan event untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, saat hajatan dan event berlangsung (lionLs).

 

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU