SURABAYA – Realisasi investasi di Surabaya selama enam bulan terakhir atau pada triwulan II/2024, diprediksi melesat. Utamanya investasi di bidang perumahan, perdagangan dan pergudangan, serta telekomunikasi untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) non UMK.
Jenis PMDN non UMK yang mendominasi pada triwulan pertama itu adalah bidang transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasinya sebesar Rp2,068 triliun.
Baca Juga: Wawali Armuji Ingatkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Keluarga Miskin
Kemudian diikuti bidang perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai Rp1,755 triliun.
Melihat tingginya minat investasi di Kota Surabaya dan geliat usaha, Wakil Wali Kota Armuji mengajak para investor dan pengusaha untuk dapat memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“Kami mengajak agar tenaga kerja lokal diprioritaskan, kita semua juga berusaha agar penduduk kita yang usia produktif bisa diasah keterampilannya sehinga mampu bersaing di dunia kerja,” kata Armuji dikutip dari laman PDIP Jatim, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga: Eri Cahyadi dan Armuji Terima Rekomendasi Demokrat, Jubir: Bukti Kerja ErJi Bukan Kaleng-kaleng
Dia menyebutkan sejumlah upaya untuk menekan angka pengangguran dengan berbagai program padat karya.
Yakni dengan memanfaatkan lahan dan aset untuk usaha bersama mulai dari mendirikan kafe berkelas dengan semua pekerja adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan membuatkan usaha cuci motor dan mobil.
Baca Juga: Musrenbang Pemuda Kenjeran, Wawali Armuji: Pembangunan Surabaya untuk Semua
Selain itu ada jasa potong rambut dan budi daya makanan. Yang paling nyata terlihat, papar Armuji, adalah mendirikan pabrik pencetak paving di mana hasil produknya dibeli pemkot untuk pembangunan setiap wilayah.
“Kita tidak bisa sendirian, butuh sumbangsih dari sektor swasta untuk dapat menyerap tenaga kerja dari warga Surabaya. Kita sama-sama membangun kota ini dalam berbagai hal,” ujarnya. (pdi)
Editor : Redaksi