Puncak Musim Hujan, Rawan Terjadi Bencana Hidrometeorologi

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 18 Jan 2021 19:45 WIB

Puncak Musim Hujan, Rawan Terjadi Bencana Hidrometeorologi

i

Banjir yang melanda Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. | ist

BACASAJA.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) memperingatkan, secara geografis wilayah negara Indonesia berada di daerah yang mempunyai risiko besar terjadinya bencana.

Terlebih, data yang dikumpulkan BNPB dalam beberapa waktu belakangan menunjukkan, 98 persen peristiwa bencana terjadi karena faktor hidrometeorologi.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Pimpin Istighosah dan Doa Bersama, Waspadai Potensi Bencana Alam di Surabaya

Sekarang ini, Indonesia memasuki puncak musim hujan dengan intensitas hujan yang terus meningkat. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mewaspadai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang, terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB Raditya Jati mengungkapkan, selain bencana hidrometeorologi, Raditya pun mengungkapkan, sederet bencana yang terjadi di Indonesia juga disebabkan oleh faktor geologi.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau di Perbatasan

Contohnya adalah gunung meletus, gempa bumi, serta gempa bumi yang berimbas pada munculnya gelombang tsunami.

Hanya saja, bencana hidrometeorologi adalah yang paling kerap terjadi. Tapi, korban jiwa jauh lebih banyak diakibatkan oleh bencana yang terjadi lantaran faktor bencana geologi.

Baca Juga: BPBD Surabaya Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Warga Diimbau Tak Perlu Khawatir

"Kalau diperhatikan, korban lebih banyak datang dari bencana geologi. Misalnya gempa bumi, kejadiannya lebih cepat dan dampaknya bisa besar," kata dia. (tna/kmp/rga)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU