BACASAJA.ID - Terapi plasma konvalensen merupakan terapi dengan cara memberikan plasma pasien Covid - 19 yang sudah sembuh kepada pasien Covid - 19 yang sedang dalam perawatan, guna membantu meningkatkan antibodi bagi para pasien.
Namun, stok plasma konvalesen yang banyak dibutuhkan oleh pasien Covid-19 di PMI Surabaya sudah habis. Hal itu diungkapkan oleh Budi Arifah Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya. Ia menegaskan bahwa PMI tidak pernah menyimpan stok.
"Karena tiap ada donor, langsung didistribusikan. Sehingga tidak pernah menyimpan," tuturnya ketika ditemui pada Selasa (19/01/2021)
Hingga hari Selasa itu, lanjut Budi, terdapat 67 pasien yang mengantri untuk mendapatkan donor plasma konvalesen.
"Kami butuh Golongan A 27 kantong, B 19, O 18, AB 3. Rata-rata 1 pasien butuh 2 kantong," paparnya.
Sebelumnya, Ia menjelaskan bahwa UTD PMI Surabaya sudah mulai melakukan pendonoran plasma konvalesen sejak tanggal 30 Juni 2020. Sejak saat itu, Ia mencatat sudah ada 770 pendonor. Pengerjaannya sudah 1079.
"Dari jumlah itu, 68 persen adalah pendonor rutin. 31 persen donor baru. Yang sudah terdistribusi itu ada 3010 kantong. Sudah diserahkan ke yang meminta," papar dia.
Budi mengungkapkan bahwa angka permintaan terus meningkat. Angka tersebut berasal dari berbagai wilayah.
"Banyak yang dari luar Surabaya. Dari Malang sampai Sampit, Papua juga kesini," imbuhnya.
Di sisi lain, Budi mengaku lega karena pendonor meningkat sejak 2 bulan terakhir. Hanya saja, angka pendonor masih belum bisa menutup angka permintaan yang masih tinggi.
"Total pendonor adalah Laki-laki 89 persen. Wanita 11 persen. Usia 25-44 tahun sebanyak 65 persen. Usai 45-60 tahun 35 persen," paparnya.
Untuk pekerjaan, pekerja swasta 57 persen, mahasiswa pelajar 11 persen, ASN 6 persen, TNI Polri 5 persen.
"Untuk golongan darah O 37,3 persen. b 32,5 persen, A 23,2 persen, AB 6,8 persen," ucapnya.
Sementara itu, mantan pasien Covid -19, Bambang Ariyadi mengatakan, saat ini ia sudah melakukan donor plasma konvalesen yang kedua, sebelumnya ia terinfeksi Covid-19 pada bulan September 2020.
"Membantu orang yang membutuhkan. Informasi ini saya dapat dari media sosial. Saya mendonorkan karena plasma ini dibutuhkan oleh teman-teman yang sedang di rawat," tandasnya. (byta/rga)
Editor : Redaksi