SURABAYA - Mantan kader PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon, baru-baru ini memicu kontroversi dengan menyerukan agar Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keterlibatan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku. Pernyataan tersebut langsung mendapat kecaman keras dari Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya.
Setiawan, Sekretaris TMP Kota Surabaya, menilai langkah Effendi sebagai tindakan yang tidak jelas. “Effendi itu dipecat oleh partai, sekarang dia siapa? Kok bisa-bisanya minta Bu Mega mundur? Dia justru yang tidak jelas,” ujar Setiawan tegas, Jumat (10/1/2025).
Baca Juga: Megawati Ulang Tahun ke-78, Deni Wicaksono : Beliau Konsisten Berjuang untuk Demokrasi
Setiawan juga menanggapi kritik Effendi terhadap PDI Perjuangan yang disebutnya sebagai partai yang tidak jelas. Menurut Setiawan, Effendi sendiri yang tidak punya arah. "Dia dipecat dari partai, itu bukti dia tidak punya pendirian dan loyalitas, meski sebelumnya dibesarkan oleh partai," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Pengamat Politik: PDI Perjuangan Tetap Jadi Partai Besar di 2029
Tak hanya itu, Setiawan juga menyoroti adanya politisasi hukum yang kini berkembang, yang berpotensi menimbulkan ketakutan di kalangan mereka yang tak sejalan dengan kekuasaan. "Jika ini dibiarkan, mereka yang bukan siapa-siapa bisa jadi korban dari ketidakadilan hukum yang dimainkan oleh penguasa," tegasnya.
Baca Juga: Ibu Megawati Ucapkan Terima Kasih untuk Presiden Prabowo, Pimpinan MPR dan Seluruh Rakyat
Setiawan menegaskan bahwa seluruh kader PDI Perjuangan tetap solid dan bersatu, sesuai dengan keputusan Rakernas yang mendukung Megawati untuk terus memimpin partai. Ia juga menegaskan bahwa suara pengkhianat seperti Effendi tidak perlu diperhitungkan. (*)
Editor : Redaksi