PROBOLINGGO - Di awal tahun 2025, Kota Probolinggo menempati peringkat ke-20 dari 94 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kota se-Indonesia.
Nilai total Kota Probolinggo tahun 2024 mencapai 87.355 dengan kategori sangat baik.
Atas nilai itu, Kota Probolinggo meraih predikat sangat baik atas penilaian kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha Pemerintah Daerah Tahun 2024.
Hal itu juga berdasarkan website resmi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, hasil penilaian terhadap DPMPTSP kota/kabupaten di Indonesia telah dirilis.
Rincian nilai menunjukkan bahwa Penilaian Mandiri Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah 91.150 dan Penilaian Mandiri Penerapan Perizinan Berusaha (PPB) mencapai 90.600.
Hasil penilaian tahun 2024 ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 82.091 menjadi 87.355 dengan kategori sangat baik.
Meskipun demikian, PM PTSP memperoleh nilai 92.200 sementara PM PPB jauh lebih rendah dengan nilai 71.900.
Kriteria penilaian PM PTSP meliputi nilai sarana dan prasarana, implementasi Online Single Submission (OSS), kelembagaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, kriteria penilaian PM PPB mencakup peningkatan iklim investasi, penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha, dan penerapan perizinan berusaha berbasis risiko.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Muhammad Abas menjelaskan bahwa Kota Probolinggo berhasil meningkatkan skor hingga 5 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
"Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan tersebut adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP),"ujarnya Jumat 24 Januari 2025.
Abas menambahkan, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai langkah strategis yang efektif dalam memberikan pelayanan yang cepat, profesional, dan memuaskan.
"Namun demikian, tantangan tetap terlihat di sektor Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB), di mana jumlah SDM yang masih minim menjadi kendala,"tambahnya.
Abas menyatakan kesadaran akan kebutuhan perhatian lebih terhadap sektor PPB, terutama dalam hal ketersediaan SDM yang kompeten.
Usulan penambahan SDM ke BKPSDM dan pelatihan berkelanjutan dianggap sebagai prioritas ke depan agar seluruh lini pelayanan dapat berjalan secara optimal.
Selain mencatatkan peningkatan skor, Kota Probolinggo juga berhasil menempati peringkat ke-20 dari 94 DPMPTSP kota se-Indonesia.
Dari 20 besar ini, hanya terdapat tiga DPMPTSP kota dari Jawa Timur, yaitu Surabaya, Madiun, dan Kota Probolinggo. (DRW)
Editor : Redaksi