BACASAJA.ID - Dua candi di Kabupaten Tulungagung dipugar oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Kedua candi itu adalah Candi Mirigambar di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, dan Candi Pesanggrahan di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu.
Baca Juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis
Pemugaran candi dilakukan selama 10 bulan, dengan anggaran mencapai R900 juta. Pemugaran ditandai dengan pelepasan batu bata penyusun Candi Mirigambar oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Sabtu (06/3/21).
Secara kasat mata, posisi Candi Mirigambar sudah miring di empat sisinya. Batu bata penyusun candi tampak hampir terlepas, sehingga bisa sewaktu-waktu roboh.
“Di Tulungagung ada dua candi yang dipugar, yaitu Candi Mirigambar dan Candi Pesanggrahan,” kata Maryoto.
Disinggung permintaan dari BPCB Jatim yang meminta pembebasan lahan, mengingat saat dilakukan ekskavasi (penggalian), ditemukan struktur bangunan pagar dari batu bata, berjarak sekitar 15 meter dari bangunan utama candi, Maryoto mengatakan akan mengakomodasi permintaan itu.
“Harapan kami nanti bisa dibangun dengan baik,” kata Maryoto.
Baca Juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud
Nantinya cagar budaya yang ada akan dijadikan potensi wisata sejarah di Tulungagung. Sebagai komitmen kepedulian Pemkab akan benda cagar budaya, pihaknya telah menerbitkan peraturan bupati dengan menetapkan sembilan cagar budaya di Tulungagung.
Sementara itu, Kepala BPCB Jatim Zakaria Kasimin menjelaskan proses pemugaran yang akan berlangsung.
Awalnya batuan candi akan diangkat satu-persatu secara berlapis, namun sebelumnya batuan candi sudah diberi nomor, ditandai dan didokumentasikan dengan baik, sehingga mempermudah saat penyusunan kembali candi itu.
“Pelepasan sekitar lima bulan dan pemasangan selama lima bulan,” kata Zakaria.
Baca Juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan
Pemugaran akan memperhatikan beberapa aspek, seperti keaslian bahan, keaslian pekerjaan, dan keaslian tata letak.
Pihaknya memperkirakan akan menggunakan sekitar 50 persen bahan baru untuk pemugaran ini. Bahan candi terbuat dari batu bata dan ada sebagian batu andesit.
“Banyak yang disusun serampangan, yang asli-asli masih banyak,” jelasnya. (noyo/rg4)
Editor : Redaksi