BACASAJA.ID - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya lakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 untuk para pedagang pasar. Sosialisasi itu sekaligus melakukan pendataan nama para pedagang yang akan didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bakal dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Parkir PD Pasar Surya Terbongkar, Wali Kota Eri Tekankan Akuntabilitas
Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya, Muhibuddin mengatakan, sosialisasi dan pendataan itu mulai dilakukan di Pasar Kapasan dan Pasar Pucang Anom. Setelah itu, sosialisasi dan pendataan vaksinasi ke pedagang juga telah digelar di pasar-pasar lain yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya.
"Secepatnya setelah nama-nama pedagang terkumpul, data tersebut segera kita kirimkan ke Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya, Red)," katanya, Kamis (18/3/2021).
Muhibuddin mengungkapkan, sebanyak 21 ribu pedagang di 67 pasar aktif yang masuk dalam pengelolaan PD Pasar Surya. Ia berharap seluruh pedagang bersedia mengikuti vaksinasi tersebut.
Tetapi, ia juga memahami bahwa belum tentu semua pedagang akan mengikuti vaksinasi Covid-19 di pasar .Seperti, ada pedagang yang kemungkinan masuk dalam kategori OTG.
Baca Juga: Main Kotor di BUMD, 2 Bos PD Pasar Surya Surabaya Dijebloskan ke Tahanan
"Mungkin juga ada pedagang yang sudah mengikuti vaksinasi di puskesmas di daerah tempat tinggalnya," ujarnya.
Lanjutnya, kata Muhibuddin, para pedagang perlu diberikan pemahaman tentang dampak dan keuntungan setelah disuntik vaksin.
"Saya kira tidak hanya di pasar, di masyarakat pun ada yang menolak vaksinasi. Karena itulah dibutuhkan penyuluhan oleh pihak terkait," ujarnya.
Baca Juga: PD Pasar Surya Surabaya Beri Kepastian Pedagang Unggas Bisa Kembali ke Keputran Selatan
Di sisi lain ia berharap pelaksanaan vaksinasi bagi pedagang ini, nantinya bisa digelar di sekitar lokasi pasar. Hal ini dengan pertimbangan bahwa pedagang umumnya tidak mau meninggalkan tempat berjualan.
"Supaya mereka tidak meninggalkan aktivitasnya berdagang dan pelaksanaannya lebih efektif," tambahnya.
Dalam hal ini, Muhibuddin berkaca pada pelaksanaan rapid test dan swab test masal yang dilaksanakan di beberapa pasar. Dengan metode jemput bola, sasaran yang dituju akan lebih efektif. (byta)
Editor : Redaksi