BACASAJA.ID - Di tengah kesibukan kampanye, Calon Wali Kota (Cawali) Nomor 1 Eri Cahyadi masih meluangkan waktu bersilaturrahmi ke ulama kharismatik Madura, Selasa (17/11/2020). Tepatnya ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil, KH Zubair Muntashor di Bangkalan.
Menariknya, kunjungan itu dilakukan Eri Cahyadi pada dinihari, saat banyak orang masih terlelap tidur. Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga menyempatkan diri shalat subuh bersama KH Zubair dan mendengarkan tausiyahnya.
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Fokus Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19
Selepas menunaikan shalat subuh berjamaah, Eri Cahyadi berkesempatan mencium tangan KH Zubair. "Kemudian pak Eri menyampaikan maksud dan tujuannya sowan ke beliau (KH Zubair Muntashor, red) dalam rangka meminta doa restu," ujar Fathur Rozi Zubair, putra KH Zubair.
Cerita Fathur Rozi, ayahnya hanya berpesan kepada Eri Cahyadi agar memperhatikan warga asal Madura yang tinggal di Surabaya. "Beliau dawuh, pak Eri saya titip orang-orang Madura khususnya orang-orang Bangkalan yang ada di Surabaya ya.. Itu pesan abah kepada pak eri pagi tadi," tutur dia.
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Resmi Jabat Wali Kota dan Wawali Kota Surabaya
Setelah dianggap cukup dan hendak berpamitan, KH Zubair pun menengadahkan tangan dan berdo’a agar Eri Cahyadi menang pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 dan menjadi Wali Kota Surabaya yang amanah.
"Di tengah-tengah beliau berdoa, abah bertanya nama sampean siapa? Sambil melihat pak Eri, dijawab langsung oleh Pak Eri, nama saya Eri Cahyadi kiai. Kemudian abah melanjutkan doanya dan saya mendengar sendiri doa beliau, semoga pak Eri Cahyadi menjadi Wali Kota Surabaya yang amanah," ungkap Fathur Rozi.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Penyambutan Wali Kota dan Wawali Baru
"Saya gumun dan heran, setau saya abah tidak pernah memasukkan nama khusus dalam doa beliau, namun kali ini beda. Setelah itu abah memberikan tasbih kepada pak Eri, mas Fajar dan supirnya juga diberi," lanjut dia.
Untuk diketahui, KH Zubair adalah putra pasangan K.H. Muntashor, pendiri Pesantren Nurul Kholil, dan Nyai Nazhifah binti KH. Imron bin KH. Muhammad Cholil yang lebih akrab dengan panggilan Kiyai Cholil Bangkalan atau Syaichona Cholil Bangkalan. Jadi, Kiai Zubair adalah cicit Syaichona Cholil Bangkalan. (rd)
Editor : Redaksi