Mengapa FIFA dan UEFA Menolak Liga Super Eropa?

author bacasaja.id

- Pewarta

Rabu, 21 Apr 2021 06:55 WIB

Mengapa FIFA dan UEFA Menolak Liga Super Eropa?

i

Fans sepak bola Liga Inggris menolak ESL

BACASAJA.ID-Pembentukan Euorepan Super League (ESL) atau Liga Super Eropa masih menjadi perdebatan. FIFA pun angkat bicara. Setali tiga uang, badan sepak bola dunia ini mendukung UEFA menolak ESL. Bahkan mengancam 12 tim elit Eropa pendiri ESL.

ESL adalah kompetisi antarklub Eropa dengan format baru yang dirilis oleh 12 tim elite Benua Biru pada Senin (19/4/2021) WIB. Ke-12 pendiri ESL adalah AC Milan, Inter Milan, Arsenal, Chelsea, Manchester City, Manchester United, Atletico Madrid, Barcelona, Juventus, Liverpool, dan Tottenham Hotspur.

Namun Presiden FIFA Gianni Infantino memberi peringatan kepada klub-klub penggagas ESL untuk memilih antara tetap bersama FIFA atau memisahkan diri dan bergabung dengan kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.

Badan sepak bola Eropa UEFA sebelumnya telah mengancam klub-klub yang bermain pada Liga Super Eropa akan didepak dari kompetisi UEFA dan FIFA, termasuk Piala Dunia dan Piala Eropa.

Infantino mendukung penuh tindakan tegas UEFA. Menurutnya, klub-klub pendiri Liga Super Eropa harus hidup dengan segala konsekuensi yang telah mereka buat.

“Kami sangat menentang pembentukan Liga Super. Jika beberapa memilih untuk mengambil jalan mereka sendiri maka mereka harus hidup dengan konsekuensi pilihan mereka,” kata Infantino dalam Kongres UEFA seperti dikutip Reuters yang dilansir Antara, Rabu (21/4/2021)

“Konkretnya adalah, apakah Anda berada di dalam atau di luar. Anda tidak bisa setengah di dalam dan setengah di luar,” ujar dia menambahkan.

Infantino menolak gagasan Liga Super Eropa yang ia nilai sebagai “toko tertutup” yang mencoba memisahkan diri dari institusi saat ini. “Tidak ada keraguan sama sekali bahwa FIFA sangat tidak setuju. Kami mendukung penuh UEFA,” ucapnya.

Dalam kongres tersebut, Infantino tidak secara spesifik apakah FIFA akan memberikan sanksi kepada klub-klub Liga Super Eropa. Ia hanya berharap kondisi akan kembali normal dan segala polemik yang terjadi bisa segera diselesaikan dengan tetap mengedepankan solidaritas dan kepentingan sepak bola nasional, Eropa dan dunia.

Untuk diketahui, Liga Super Eropa dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2021 dengan total peserta yang direncanakan sebanyak 20 tim. Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menjadi sosok kunci terbentuknya European Super League.

Mengutip dari Kompas, pada 2009, Florentino Perez pernah mengkritik format penyelenggaraan Liga Champions. Florentino Perez saat itu menilai format Liga Champions sangat merugikan secara ekonomi karena tim-tim besar tidak bisa sering bertemu.

Tidak hanya mengkritik, Florentino Perez saat itu juga sudah mengancam akan membuat breakaway competition atau kompetisi tandingan jika format Liga Champions tidak diubah.

Ide Florentino Perez itu pada akhirnya terwujud tahun ini dengan 11 pemilik klub elite Eropa lainnya seperti seperti Andrea Agneli (Juventus), John W. Henry (Liverpool), hingga Joel Glazer (Manchester United) ikut dalam rombongan.

Salah satu faktor utama yang menyulut 12 tim elite Eropa tersebut "ngotot" membentuk European Super League adalah kerugian finansial musim lalu yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Dikutip dari situs Swiss Ramble, total kerugian dari 12 tim pendiri Liga Super Eropa pada musim 2019-2020 mencapai 1,2 triliun poundsterling. Tidak hanya itu, 12 tim pendiri Liga Super Eropa juga tercatat memiliki banyak hutang dengan total kolektif mencapai 5,6 miliar poundsterling.

Terkini, Florentino Perez yang kini menjabat sebagai Ketua Liga Super Eropa mengakui salah satu alasan pembentukan ESL adalah karena faktor finansial. Florentino Perez menilai ESL adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan keuangan klub yang kini sedang krisis terutama selama pandemi virus corona.

"Real Madrid kehilangan banyak uang. Kami semua mengalami situasi yang buruk. Ketika tidak ada keuntungan, satu-satunya cara adalah menggelar pertandingan yant lebih kompetitif setiap pekan. Liga Super Eropa mampu mengakomodasi itu," kata Florentino Perez dikutip dari situs El Chiringuito.

"Tim di Spanyol, Italia, dan Inggris ingin mencari solusi untuk keunganan yang sangat buruk. Liga Super Eropa adalah satu-satunya cara. Liga Super Eropa akan membantu tim memulihkan pendapatan yang hilang," tutur El Chiringuito. (int/bsi)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU