Awas! Ditemukan 4 Klaster Ramadan, di Antaranya Tarawih dan Bukber

author bacasaja.id

- Pewarta

Sabtu, 01 Mei 2021 20:30 WIB

Awas! Ditemukan 4 Klaster Ramadan, di Antaranya Tarawih dan Bukber

i

Ilustrasi salat tarawih. (pasuruankab.go.id)

BACASAJA.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan ada empat klaster Covid-19 baru sepanjang bulan Ramadan. Empat klaster antara lain acara buka puasa bersama, tarawih, mudik, dan takziah

Terkait hal ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, temuan empat klaster itu jelas sangat mengkhawatirkan karena bisa memicu terjadinya super spreader.

Baca Juga: Lucy Kurniasari Minta Kemenkes Segera Temukan Penyebab Hepatitis Akut

"Ini terjadi lantaran kasus Covid-19meningkat hanya dalam waktu singkat. Penyebabnya, terjadi interaksi sekaligus tidak dijalankannya protokol kesehatan dengan benar," papar Siti, Sabtu (01/5/2021).

Khusus klaster salat tarawih, Siti menjelaskan kalau temuan klaster itu berada di Kabupaten Banyumas. Di sana, terdapat 51 pasien Covid-19 yang semua berasal dari kalangan jamaah dua masjid yang menyelenggarakan salat tarawih.

"Jadi, 51 orang ini salat tarawih di dua masjid yang berbeda. Mereka terpapar Covid lantaran ada salah satu jamaah yang terkena Covid, bersikukuh pergi ke masjid untuk tarawih," urai Siti.

Baca Juga: Angka Kesembuhan COVID-19 Terus Meningkat dengan Kasus Aktif yang Konsisten Turun

Di samping salat tarawih yang mengundang massa dalam jumlah banyak, kegiatan yang rentan terpapar Covid lainnya pada saat bulan Ramadan adalah agenda bukber alias buka bersama. Menurut Siti, kegiatan itu berpotensi membuat kerumunan, makan tanpa masker dan tanpa jaga jarak.

"Perhatikan protokol kesehatan. Pada prinsipnya, makan bersama menjadi faktor penyebaran virus Covid-19 dan ini tentunya yang tidak kami inginkan," tegas Siti.

Baca Juga: Belum punya WA Isoman? Hubungi Whatsapp Kemenkes di Nomor Ini

Sementara itu, selain dua klaster tadi, dua klaster lainnya adalah klaster mudik yang ditemukan di Kabupaten Pati dan klaster takziah yang dilaporkan terjadi di Semarang.

"Kami tak pernah bosan mengingatkan masyarakat untuk patuhi prokes sebagai upaya pencegahan. Batasi mobilitas jika itu tidak terlalu mendesak dan pastikan tetap disiplin menjalankan prokes," nasihat Siti. (dns)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU