Pasca Idul Fitri, Kasus Baru Covid-19 Diprediksi Melonjak, Hati-hati!

author bacasaja.id

- Pewarta

Rabu, 12 Mei 2021 14:00 WIB

Pasca Idul Fitri, Kasus Baru Covid-19 Diprediksi Melonjak, Hati-hati!

i

Ilustrasi mudik

BACASAJA.ID - Pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H, kasus baru Covid-19 berpotensi meningkat. Tanda- tanda itu terlihat dari 4.000 lebih pemudik yang positif virus corona. Juga munculnya klaster baru seperti klaster taraweh di Banyuwangi, Jawa Timur dan Pati, Jawa Tengah.

Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi membenarkan hal itu. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang bisa memicu kenaikan kasus infeksi virus corona di Indonesia. Antara lain adanya klaster baru seperti klaster perkantoran, keluarga, klaster ibadah bersama, dan klaster buka puasa bersama.

Baca Juga: Awas! Covid-19 Menggeliat Lagi di Indonesia, Kemenkes: Didominasi Varian JN.1

Kemudian, potensi penularan ada pada momentum silaturahmi Hari Raya Idul Fitri, arus balik pemudik, serta banyaknya masyarakat yang kurang disiplin protokol kesehatan sesudah vaksinasi. Padahal, vaksinasi bukan berarti membuat orang kebal dari ancaman infeksi Virus Corona.

“Saat ini sudah terlihat kenaikan kasus Covid kembali seperti tahun lalu. Walau program vaksinasi terus berjalan, kami mengingatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, para dokter dan tenaga kesehatan menyiapkan stok ventilator, obat-obatan, alat pelindung diri, tempat tidur, dan ruang perawatan, mengantisipasi lonjakan kasus pascalibur lebaran antara satu sampai dua bulan ke depan,” ungkap Adib Khumaidi, Rabu (12/5/2021), dikutip dari Suara Surabaya.

Selain itu, Dokter Adib juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan sehubungan banyaknya mutasi Virus Corona. Dia menyebut tiga varian Virus Corona hasil mutasi, dari Inggris (B117), dari Afrika Selatan (B1351), dan dari India (B1617), sudah terdeteksi di Tanah Air.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Vaksinasi Diperkuat

Selama beberapa pekan terakhir sejak terjadi lonjakan kasus di India, Malaysia dan negara tetangga lainnya, kasus harian di Indonesia juga meningkat hampir 10 ribu kasus per hari. Ketua IDI Terpilih itu mengimbau masyarakat tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

“Vaksinasi tidak menjamin tubuh kita akan kebal terhadap virus apalagi mutasi virus. Protokol kesehatan 5M tetap wajib dilakukan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Adib yang juga Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia berharap para penceramah sosialisasikan pesan pencegahan Covid-19 dalam ceramah Idul fitri.

Baca Juga: Merdeka! Jokowi Bolehkan Lepas Masker Di Ruang Terbuka

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sudah menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 pada momen Hari Raya Idulfitri. Salah satunya, melarang masyarakat mudik mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021

.Walau pun pemerintah sudah melarang masyarakat mudik, faktanya masih banyak orang memaksakan diri pulang kampung menerobos pos penyekatan yang dijaga aparat keamanan. (net)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU