BACASAJA.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tradisi unjung-unjung atau halal bihalal secara tatap muka.
"Mengenai himbauan unjung unjung saya sudah sampaikan surat edaran, setelah sholat tidak ada lagi halal bihalal, salam salaman, kalau tradisi unjung unjung sementara ditiadakan. Jangan sampai berada di zona luar lainnya," kata Walu Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kamis (13/5/2021).
Baca Juga: Wamenag Prediksi Hari Raya Idul Fitri pada 10 April 2024, Ini Alasannya
Eri mengaku kawatir, jika usai melaksanakan sholat ied, masyarakat terbiasa untuk bersalam-salaman dan berkerumun.
"Covid-19 bukan karena sholat ied penyebabnya, tapi setelah sholat ied yang dikhawatirkan. Salam-salaman, makan-makan, halal bihalal, setelah itu jalan bareng, ini yang dikhawatirkan," ungkapnya.
Baca Juga: Hasil Hilal, Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1443 Pada 2 Mei 2022.
Pemkot Surabaya beserta jajaran Forkompimda Kota Surabaya mengaku kawatir pada keteledoran masyarakat usai pelaksanaan sholat ied.
"Kita kawal bersama forkopimda setelah sholat bagaimana tidak berkerumun setelah selesai," tegasnya.
Baca Juga: Forkopimda Ajak Tokoh Masyarakat, Bahas Perayaan Kupatan Ditiadakan
Eri juga berharap dan meminta tolong kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk bisa saling menjaga amanah yang telah diberikan.
"Saya minta tolong warga Surabaya kepercayaan yang diberikan bisa dipegang dan amanah bisa dijalankan. Saya titip betul seluruh warga, kepercayaan yang diberikan," tandas Eri. (byta)
Editor : Redaksi