BACASAJA.ID - Ketua dan para pengurus Karang Taruna Kota Surabaya untuk pertama kalinya mendatangi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kedatangan mereka pada Selasa (18/5/2021) kemarin, untuk menagih janji dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Pilwali 2020 lalu. Salah satunya peran dari pemuda-pemuda di dalam pembangunan kota di Musrenbang.
Baca Juga: Tim Pansel Telah Disetujui, Seleksi Sekda Surabaya Segera Dibuka
"Audiensi ini tadi kita membahas ada 4 atau 5 hal. Yang pertama kita membahas mengenai ini peran pemuda di dalam pembangunan kota lewat Musrenbang di kelurahan," terang Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Fuad Bernadi, Rabu (19/5/2021).
Fuad mengungkapkan, jika ide-ide dari Karang Taruna Kota Surabaya kurang didengar oleh pemerintahan. "Karena memang selama ini, para pemuda terutama karang taruna itu, ya kadang kurang didengar ataupun kurang dilibatkan di dalam Musrembang. Padahal kan, Pak Wali pada waktu kampanye kan visi misinya nanti dana kelurahan itu nanti dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat, terutama juga untuk pemudanya," papar putra Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya.
Menurut pengamatan Fuad, selama ini anggaran kegiatan hanya dipergunakan untuk kegiatan fisik, tanpa melihat keinginan dari pengurus.
"Karena kan memang selama ini kan anggaran tersebut hanya sering dipakai untuk kegiatan fisik. Nah, saya juga melaporkan ke pak wali bahwa memang di kondisi para pemuda itu ada di beberapa wilayah di Surabaya itu kayak semacam krisis mental. Maksudnya krisis mental itu begini, jadi kayak ga punya tujuan hidup. Itu kan jauh lebih mengerikan daripada yang mungkin orang ndak punya kerja gitu loh," ungkapnya.
Baca Juga: Eri Cahyadi Sharing Optimalisasi PAD Bersama Wali Kota Lubuk Linggau
Hal ini ingin dirubah oleh para pengurus, dengan mengikuti perubahan yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Sehingga Fuad berharap, Pemkot Surabaya bisa memberikan pelatihan, bukan hanya secara teknis, namun juga mental.
"Karena memang itu sudah tak survei sendiri, maksudnya sudah pernah ketemu dengan pemudanya. Beberapa pengurus karang taruna ataupun anggotanya itu ada yang kondisinya seperti itu. Ketika ditanya kamu mau ngapain nggak bisa jawab. Ini kan perlu ditangani sejak sekarang dengan memberikan semacam pelatihan kayak revolusi mental kayak pak jokowi," jelasnya.
Tidak hanya itu, Fuad juga sempat menanyakan perihal keterlibatan para pemuda di Surabaya, dalam pembangunan ekonomi mikro dan makro di dalam Kota Pahlawan.
Baca Juga: Eri cahyadi Galakkan Imunisasi Polio Gratis, Perketat Pencegahan VDPV2-n di Surabaya
"Kami berkeinginan membantu pemkot untuk mengurangi pengangguran. Dengan cara gimana, ya harus diterima outsrocing di Pemkot ya kan kita harus juga membuka lapangan pekerjaan dengan usaha-usaha," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya mengaku mempertanyakan perannya yang juga ingin turut serta pembangunan kota Surabaya. "Iya kita menanyakan sistemnya seperti apa, karena kan ada beberapa aset-aset di pemkot, kayak di Dolly atau dimana, sampai saat ini kan nganggur kosong. Maksudnya kami itu kan, sistemnya kalau mau dipergunakan, itu seperti apa," pungkas Fuad. (byta)
Editor : Redaksi