Ini Penyebab Listrik di Tulungagung Sering Mati Setelah Lebaran.

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 24 Mei 2021 19:13 WIB

Ini Penyebab Listrik di Tulungagung Sering Mati Setelah Lebaran.

i

petugas mengamankan balon udara yang menyebabkan listrik padam.

Baca Juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

  1. BACASAJA.ID - Selepas Idul Fitri beberapa kali masyarakat Tulungagung sering mengalami pemadaman listri atau mati lampu. Padamnya listrik tersebut disebabkan banyaknya balon udara yang menimpa di beberapa kabel listrik wilayah Tulungagung. 
 
Mati lampu yang terjadi bisa berlangsung hingga 1 jam lebih. Gangguan arus listrik ini disebabkan oleh balon udara, yang jatuh ke kabel penyalur listrik.
 
Manajer ULP PLN Rayon Tulungagung, Timbar Imam Priyadi menjelaskan balon udara yang jatuh di Tulungagung berasal dari wilayah Ponorogo.
 
“Budayanya kan disana (Ponorogo) sehabis lebaran melepas balon,” katanya.
 
Timbar menuturkan, pelepasan balon udara merupakan budaya dari warga Ponorogo untuk merayakan Idul Fitri.
 
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian setempat untuk melakukan sosialisasi bahaya pelepasan balon udara.
 
“Kita juga kesulitan mengejar pelakunya, karena itukan kemarin diterbangkan,” kata Timbar.
 
Balon udara yang diterbangkan biasanya terbuat dari plastik dengan kerangka bambu.
 
Balon ini diisi dengan udara panas yang berasal dari lampu minyak.
Saat minyak habis, balon biasanya akan jatuh tak terkendali.
 
Bahayanya lagi jika balon itu jatuh menimpa pemukiman yang bisa mengakibatkan kebakaran. Atau jika jatuh di kabel milik PLN akibatkan mati lampu.
 
Timbar mengatakan sejak lebaran ini sudah ada beberapa balon yang diamankan. Terhitung sejak Idul Fitri sudah ada 4 balon yang diamankan.
 
Selain balon, gangguan arus listrik diakibatkan oleh layang-layang gapangan.
 
Permainan layang-layang mulai marak saat peralihan musim penghujan ke kemarau.
 
“Sekitaran 5 kejadian (layang-layang gapangan),” kata Timbar.
 
Jika dibandingkan tahun lalu, gangguan listrik akibat layang-layang gapangan cenderung menurun. Tahun 2020 ada sekitar 10 gangguan layang-layang gapangan.
 
Layang-layang gapangan biasanya berukuran besar dengan lebar lebih dari 1 meter. Layang-layang ini biasanya dinaikan mulai sore hingga pagi hari.
 
Untuk memperindah, biasanya pemilik memasang lampu LED yang ditenagai dinamo angin.
Saat terjatuh, kabel untuk lampu LED bisa sebabkan arus pendek dan mengganggu arus listrik PLN (Noyo/JP).
 
 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU